LONDON, KOMPAS.com - Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak memperingatkan bahwa ekonomi Inggris dapat mengalami resesi tahun depan.
Inflasi yang sangat tinggi mendorong suku bunga menjadi lebih dari 5 persen sebelum pemilihan umum berikutnya.
Menetapkan panggung untuk kenaikan lebih lanjut dalam biaya pinjaman hipotek dan pinjaman untuk jutaan rumah tangga, para ekonom memperkirakan Bank of England dapat dipaksa untuk mendorong ekonomi Inggris ke dalam resesi untuk menjinakkan inflasi.
Baca juga: Meski Tanpa AS, Inggris dan Belanda Setuju Pasok Jet F-16 ke Ukraina
Pada akhir minggu dari perkembangan ekonomi yang meresahkan, kanselir Jeremy Hunt, dikritik habis-habisan karena tampaknya mengatakan bahwa menurutnya ini adalah harga yang pantas dibayar.
Keluarga di Inggris telah menderita akibat krisis biaya hidup yang tak henti-hentinya.
"Hampir tidak ada yang merasa lebih baik setelah 13 tahun pemerintahan ini. Saya sangat khawatir tentang hipotek. Orang-orang berjuang untuk membayar tagihan. Hipotek adalah bagian besar dari itu," kata Keir Starmer, pemimpin Partai Buruh, seperti dilansir dari Guardian.
Jagjit Chadha, direktur Institut Riset Ekonomi dan Sosial Nasional, mengatakan bahwa jika suku bunga terus meningkat, Inggris berada dalam bahaya merekayasa resesi.
Pasar keuangan mendorong biaya pinjaman pemerintah Inggris ke tingkat tertinggi sejak perdana menteri Liz Truss yang naas.
Kemampuan perdana menteri untuk memenuhi janjinya terkait inflasi tahun ini pun dipertanyakan.
Hal ini memang jadi salah satu dari lima janji utama perdana menteri.
Baca juga: Mantan PM Inggris Liz Truss Ambil Peran Perjuangkan Kebebasan Taiwan
Andrew Sentance, mantan pembuat kebijakan di Bank of England, menyatakan bahwa janji Sunak adalah sebuah kesalahan karena telah menjadi tanggung jawab bank sentral sejak diserahkan kemerdekaannya oleh Gordon Brown pada tahun 1997.
Angka resmi minggu ini menunjukkan bahwa tingkat inflasi tahunan Inggris turun kurang dari yang diperkirakan menjadi 8,7 persen pada bulan April, dengan stabilnya harga energi sebagian besar diimbangi oleh harga makanan yang melonjak.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-446 Serangan Rusia ke Ukraina: Belarus Siaga Tinggi, Kremlin Peringatkan Inggris
Pasar keuangan sekarang bertaruh bahwa Bank akan menaikkan suku bunga utamanya setinggi 5,5 persen dari level saat ini 4,5
persen sebelum akhir tahun.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.