LONDON, KOMPAS.com - Negara-negara bebas harus berkomitmen pada kebebasan Taiwan dan harus siap untuk mendukungnya dengan langkah-langkah konkret.
Hal ini disampaikan mantan perdana menteri Inggris Liz Truss dalam pidato utama di Taipei, di mana dia menyerukan agar NATO, khususnya dalam fokus ekonomi, mengatasi otoritarianisme Beijing yang semakin meningkat.
Dilansir dari Guardian, Truss mengaku datang untuk menunjukkan dukungan bagi Taiwan, yang menurutnya berada di garis depan pertempuran global untuk kebebasan di bawah ancaman rezim totaliter di China.
Baca juga: Rencana Mantan PM Inggris Liz Truss Kunjungi Taiwan Picu Kontroversi
Truss tiba di Taiwan pada Senin (15/5/2023) untuk kunjungan lima hari, dan diperkirakan akan bertemu dengan pejabat senior pemerintah.
Truss, yang menjadi perdana menteri selama 49 hari pada tahun 2022 setelah menjabat sebagai menteri luar negeri untuk tahun sebelumnya, adalah politisi Inggris paling senior yang melakukan perjalanan sejak Margaret Thatcher.
Dia mendapat teguran dari kedutaan Inggris di China, yang mengatakan bahwa kunjungan tersebut adalah pertunjukan politik berbahaya yang tidak akan merugikan Inggris.
Beijing sendiri masih mengeklaim Taiwan sebagai provinsi China. Presiden China Xi Jinping tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk mencapai apa yang disebutnya reunifikasi.
Pemerintah dan rakyat Taiwan sangat menolak prospek pemerintahan China, dan potensi konflik serta kejatuhannya menjadi perhatian utama komunitas global.
“Kita tidak bisa berpura-pura memiliki pencegahan yang berarti tanpa kekuatan keras,” kata Truss dalam pidato dan diskusi panel untuk thinktank Taiwan, Prospect Foundation, pada hari Rabu (17/5/2023)
“Jika kita serius mencegah konflik di Laut China Selatan, kita perlu tindakan nyata terkait kerja sama pertahanan," tambahnya.
Baca juga: INFOGRAFIK: Benarkah Liz Truss Digaji Rp 3,2 Miliar Per Tahun Usai Tak Jabat PM Inggris?
Truss mengatakan dunia tidak dapat mengandalkan dewan keamanan PBB atau Organisasi Perdagangan Dunia, dan sebaliknya menyerukan jaringan kebebasan dengan negara-negara bebas bekerja sama untuk mengembangkan semacam "NATO ekonomi" yang bisa mengoordinasikan penolakan terhadap Beijing.
Dia juga mengatakan G7, yang akan bertemu akhir pekan ini di Hiroshima, diperlukan untuk berkoordinasi secara ekonomi melawan paksaan ekonomi China.
Truss mengatakan bahwa ada penindasan dalam skala besar terjadi di seluruh wilayah internasional.
Baca juga: CEK FAKTA: Benarkah Liz Truss Digaji Rp 3 Miliar Per Tahun Usai Mundur sebagai PM Inggris?
Truss mengatakan Beijing menggunakan partisipasi internasional Taiwan sebagai strategi.
Dia lantas menyerukan agar keanggotaan Taiwan dalam Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik dilacak dengan cepat dan disetujui, menepikan penolakan China.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.