Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-457 Serangan Rusia ke Ukraina: Hambatan Pembicaraan Damai | Janji Latihan Jet F-16

Kompas.com - 27/05/2023, 14:06 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

KYIV, KOMPAS.com - Perang Rusia-Ukraina memasuki hari ke-457 pada Jumat (26/5/2023), ditandai dengan janji sekutu untuk melatih pasukan Kyiv mengoperasikan jet tempur F-16.

Sementara itu, Jerman meminta China menggunakan pengaruhnya ke Moskwa untuk menghentikan invasi Rusia.

Rangkuman perang Ukraina-Rusia terkini dapat Anda baca di bawah ini.

1. Sekutu janji latih Ukraina dengan jet tempur F-16

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan bahwa sekutu Eropa sedang mengembangkan program terkoordinasi untuk melatih pasukan Ukraina dengan jet tempur F-16.

Meski begitu, para pemimpin Pentagon memperingatkan bahwa itu akan menjadi tugas yang mahal dan rumit, serta tidak akan menjadi solusi untuk perang.

Austin mengatakan, sekutu mengakui bahwa selain pelatihan, Ukraina juga harus mampu mempertahankan dan memelihara pesawat dan memiliki amunisi yang cukup.

Baca selengkapnya di sini.

2. Jerman minta China gunakan pengaruhnya

Jerman pada Jumat (26/5/2023) meminta China menggunakan pengaruhnya terhadap Rusia untuk membantu mengakhiri perang di Ukraina.

Permintaan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Jerman Andrea Michaelis saat dikunjungi utusan khusus China Li Hui.

Li yang berusaha mengenalkan negosiasi China untuk menyelesaikan konflik, mengunjungi Jerman pada Rabu (24/5/2023) sebagai bagian dari tur ke Eropa setelah perjalanan dua hari ke Kyiv.

Baca selengkapnya di sini.

3. Hambatan serius pembicaraan damai dengan Ukraina

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada Jumat (26/5/2023) mengatakan kepada utusan khusus China Li Hui, ada hambatan serius untuk melanjutkan pembicaraan damai dengan Ukraina.

"Menteri Luar Negeri Rusia menegaskan kembali komitmen Moskwa untuk penyelesaian konflik politik-diplomatik, menyebutkan ada hambatan serius untuk dimulainya kembali pembicaraan damai yang dibuat oleh pihak Ukraina dan para mentor Baratnya," kata Kementerian Luar Negeri Rusia, dikutip dari kantor berita AFP.

Selama pertemuan dengan Li, yang merupakan Duta Besar China di Rusia pada 2009-2019, Lavrov juga memuji posisi seimbang Beijing di Ukraina.

Baca selengkapnya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com