BRUSSEL, KOMPAS.com - Uni Eropa telah memasok Ukraina dengan lebih dari 200.000 peluru artileri dan 1.000 rudal melalui sebuah program untuk segera mengirimkan amunisi yang dibutuhkan ke Kyiv.
Hal itu diungkap oleh Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell pada Selasa (23/5/2023).
Uni Eropa telah sepakat membelanjakan 2 miliar euro (sekitar Rp32 triliun) uang kas bersamanya untuk mencoba memasok satu juta butir amunisi artileri ke Ukraina selama dua belas bulan.
Baca juga: Israel Hancurkan Sekolah Palestina di Tepi Barat, Tuai Teguran Uni Eropa
Josep Borrell, menyampaikan bahwa sejauh ini ada 220.000 amunisi artileri dari berbagai kaliber dan 1.300 rudal yang telah diberikan ke Ukraina melalui skema tersebut.
Para pendukung internasional Ukraina telah berebut mengirimkan amunisi di kala pasukan Kyiv mempersiapkan diri meluncurkan serangan balasan guna memukul mundur pasukan Moskwa.
Uang itu akan menggantikan sebagian biaya amunisi yang diberikan sejak 9 Februari hingga 31 Mei 2023.
Sementara dana kedua dari kas Uni Eropa, yang juga satu miliar euro, akan menutupi biaya kontrak pengadaan pasokan yang ditandatangani negara-negara anggota untuk membeli peluru 155 milimeter pada akhir September.
Baca juga: Pejabat Tinggi Uni Eropa Minta Kerahkan Kapal Perang ke Selat Taiwan
Pejabat Uni Eropa telah menghilangkan keraguan besar soal kemampuan industri pertahanan Eropa untuk memproduksi peluru sejumlah tersebut.
Brussels telah mengajukan paket pembiayaan untuk membantu perusahaan-perusahaan meningkatkan kapasitas produksi mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.