OTTAWA, KOMPAS.com – Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen menyatakan, Eropa tidak akan terima setiap ancaman dari Rusia ke keamanannya.
Peringatan tersebut disampaikan von der Leyen dalam pidatonya di depan anggota Parlemen Kanada pada Selasa (7/3/2023) saat invasi Rusia ke Ukraina berusia lebih dari setahun.
“Kami tidak akan pernah terima bahwa kekuatan militer dengan fantasi-fantasi dinastinya mengerahkan tank-tanknya melintasi perbatasan internasional,” ucap von der Leyen, sebagaimana dilansir AFP.
Uni Eropa, kata von der Leyen, tidak akan pernah terima ancaman tersebut terhadap keamanan Eropa dan fondasi dasar dari komunitas internasional.
Dalam pidatonya tersebut, dia juga kembali menyerukan dukungan ekonomi dan militer yang kuat terhadap Ukraina.
Selain itu, dia juga menyerukan agar Rusia membayar mahal atas agresinya setelah sebelumnya dia mengusulkan pembentukan pengadilan khusus untuk mengadili kejahatan semacam itu.
Pernyataannya tersebut juga disampaikan sehari sebelum peringatan Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada 8 Maret.
Von der Leyen memuji para perempuan Ukraina yang sejatinya dilarang untuk bertempur sebelum konflik pecah. Akan tetapi, mereka tidak peduli dan tetap bergabung dengan dinas ketentaraan untuk mempertahankan tanah air.
“Ini tidak hanya perang di Ukraina. Ini juga perang atas hak asasi manusia, dan ini adalah perang atas hak-hak perempuan,” kata von der Leyen.
Para perempuan Ukraina, ucap von der Leyen, melawan balik. Jumlah tentara perempuan yang berdinas di militer Ukraina juga meningkat dua kali lipat sejak dimulainya perang.
“Perempuan-perempuan ini juga menghancurkan langit-langit kaca tepar di atas kepala para penjajah Rusia,” ujar von der Leyen.
Baca juga: Indonesia Terus Upayakan Perang Rusia-Ukraina Berakhir, Rencanakan Kembali ke Sana
Sebelum berpidato, von der Leyen didampingi Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengunjungi salah satu markas tentara Kanada.
Dalam kunjungan itu, von der Leyen dan Trudeau berjanji mengirim generator ke Ukraina. Pasalnya, Rusia melancarkan serangan bertubi-tubi ke fasilitas energi Ukraina.
Trudeau juga mengumumkan perpanjangan misi Kanada untuk melatih insinyur perang Ukraina di Polandia hingga Oktober. Kanada juga akan mengerahkan pelatih di bidang medis.
Setelah dari Kanada, von der Leyen akan mengunjungi AS dan disambut oleh Presiden AS Joe Biden pada Jumat (10/3/2023).
Baca juga: Mengenal Apa Itu Sekop MPL-50, Senjata Baru tapi Lama Rusia di Ukraina
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.