KYIV, KOMPAS.com - Tentara Rusia beralih menggunakan sekop MPL-50 untuk pertarungan jarak dekat di perang Ukraina, menurut laporan Kementerian Pertahanan Inggris pada Minggu (5/3/2023).
Dikutip dari VOA Indonesia, sebagian besar invasi Rusia di bagian timur Ukraina kini bergulir menjadi pertempuran infanteri, karena sebagian besar pasukan Moskwa tidak memiliki cukup amunisi artileri.
Laporan Kemenhan Inggris menambahkan, “Kematian akibat alat MPL-50 edisi standar seperti sekop itu secara khusus ada dalam mitologi Rusia,” dan “hanya sedikit perubahan dibanding desain tahun 1869.”
Baca juga: Tentara Rusia Kehabisan Amunisi di Medan Perang, Pakai Sekop untuk Bertempur
Dikatakan juga bahwa pada akhir Februari 2023 Rusia memobilisasi pasukan cadangan yang diperintahkan untuk menyerang satu titik di Ukraina dengan hanya bersenjatakan senjata api dan sekop.
Latest Defence Intelligence update on the situation in Ukraine - 5 March 2023
Find out more about Defence Intelligence: https://t.co/1rgcwN71nQ pic.twitter.com/aoDmbCIQ6v
— Ministry of Defence ???????? (@DefenceHQ) March 5, 2023
Penggunaan MPL-50 sebagai senjata di Ukraina "menyoroti pertempuran brutal dan berteknologi rendah yang menjadi ciri sebagian besar perang," kata Kemenhan Inggris.
Namun, senjata ini disebut belum sempurna dan tentara Rusia meyakini mitologi khusus tentang kekuatannya.
Daily Mail pada Senin (6/3/2023) memaparkan, sekop MPL-50 edisi standar memiliki reputasi mitologis di Rusia karena dinilai sangat mematikan.
Desain sekop tidak banyak berubah sejak kali pertama diperkenalkan pada 1869. Bentuknya kecil dan panjangnya hanya 50 cm.
Baca juga:
Sekop MPL-50 digunakan oleh militer sebagai senjata pertempuran jarak dekat dan menggali, seperti halnya kapak dan palu di era Kekaisaran Rusia, Uni Soviet, kemudian negara-negara pecahannya.
Unit Spetsnaz Soviet konon dilatih menggunakan sekop MPL-50 untuk pertarungan tangan kosong.
Kemenhan Inggris mengungkapkan, penggunaan sekop sebagai senjata menyoroti pertempuran brutal dan berteknologi rendah yang menjadi ciri sebagian besar perang.
Kementerian itu turut mengungkapkan, ada peningkatan pertarungan tangan kosong di Ukraina.
"Ini mungkin akibat komando dari Rusia yang bersikeras melakukan tindakan ofensif tetapi menurunkan serangan infanteri,” demikian dugaan Kemenhan Inggris tentang penggunaan sekop MPL-50 oleh tentara Rusia.
Baca juga: Kota Bakhmut Makin Terkepung, Satu-satunya Akses Diberondong Pasukan Rusia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.