Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komarudin Watubun
Politisi

Komarudin Watubun, SH, MH adalah anggota Komisi II DPR RI; Ketua Pansus (Panitia Khusus) DPR RI Bidang RUU Otsus Papua (2021); pendiri Yayasan Lima Sila Indonesia (YLSI) dan StagingPoint.Com; penulis buku Maluku: Staging Point RI Abad 21 (2017).

Belajar dari Krisis Air di Eropa dan AS

Kompas.com - 19/05/2023, 12:22 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Jumlah 4,6 persen gaji itu kira-kira gaji satu hari kerja. Sekitar 17 persen rumah-tangga atau 28,3 juta orang sulit menjangkau layanan kebutuhan air pokok ini.

Di sisi lain, risiko pasokan air akibat perubahan iklim selama ini, mungkin dianggap remeh. Sedangkan riset-riset akhir-akhir ini menemukan bahwa perkiraan risiko pasokan air jauh lebih tinggi di AS, selain Australia dan Afrika hingga tahun 2050. Begitu hasil riset dan kajian Profesor Gunter Bloschl dan tim ahli iklim dan air asal Vienna University of Technology, yang dirilis oleh jurnal Nature Water, Februari 2023.

Profesor Gunter Bloschl et al (2023) meneliti data pengukuran 9.500 tangkapan air hidrologi (hydrological catchments) di seluruh dunia. Hasilnya, perubahan iklim memicu krisis air lokal yang jauh lebih hebat dari perkiraan selama ini. Sebab perubahan iklim juga mengubah sirkulasi atmosfer global yang mengubah curah hujan dan penguapan di dunia.

In the climatology community, the effects of climate change on the atmosphere are very well understood. However, their local consequences on rivers and the availability of water falls into the field of hydrology," ungkap Gunter Bloschl.

Jadi, klimatologi atau ilmu cuaca memahami perubahan iklim terhadap atmosfer. Namun, dampak perubahan iklim terhadap sungai dan ketersediaan air adalah faktor hidrologi. Akibatnya, menurut Bloschl et al, perkiraan dampak perubahan iklim terhadap aliran sungai lazim dihitung secara fisik selama ini.

Awal abad 21, kualitas air dan kelangkaan air sehat telah menjadi isu global. Tiap negara merilis program kebijakan harga air. Misalnya, Australia menetapkan harga air sama secara nasional; ada perbedaan harga air lintas negara-bagian dan per sektor, misalnya kota, desa, dan lingkungan. Australia memiliki komitmen memperbaiki biaya pasokan air.

Cile berupaya mereformasi penetapan harga air dan desentralisasi pasokan air. Namun, tantangannya antara lain kondisi iklim ekstrim dan keberlanjutan dari program ekstraksi air tanah. Khusus risiko penerapan hak-hak air over-alokasi yang berisiko merusak ekosistem-ekosistem yang bergantung pada pasokan air.

Prancis berupaya menetapkan harga air yang diseimbangkan dengan anggaran biaya konservasi air. Prancis mengubah fokus kebijakan dari penetapan harga air melalui keseimbangan anggaran (cost recovery) ke konservasi air dan perlindungan hak-hak dari warga-negara dan masyarakat. Meski peralihan fokus kebijakan ini sulit merespons krisis air dan kekeringan akhir-akhir ini di Prancis.

Prancis sulit mengatasi mikro-polutan pada air minum. Ini pula risiko di seluruh Eropa. “We're using more and more chemicals at home, with household products… more medicines, more pesticides too. And these substances, when they're persistent, they also persist in the environment,” papar Marie Launay (2023), Ketua The Micro-Pollutants Competence Center, Baden-Württemberg di Perancis. Kini Perancis perlu membersihkan pestisida, sampah obat-obat, sampah kimia, dan sejenisnya, dari lingkungan dan air.

Risiko serupa dialami Spanyol. Spanyol menerapkan strategi harga khusus air. Namun, Spanyol terus dilanda kekeringan, polusi air sangat parah, dan dampak perubahan iklim (Ariel Dinar et al, 2015).

Sedangkan di Israel, ketersediaan air terbatas; air langka di Israel. Kondisi ini tercermin pada harga air sesuai sumber air, misalnya air hasil olahan air-limbah, air desalinasi, air tanah, air hujan, atau air permukaan tanah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com