Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Serbia Bersumpah Negaranya Tak Akan Gabung NATO

Kompas.com - 29/04/2023, 08:45 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Antara,TASS

BELGRADE, KOMPAS.com – Presiden Serbia Aleksandar Vucic bersumpah bahwa selama dia menjadi kepala negara, Serbia tidak akan bergabung dengan NATO.

Sumpah tersebut disampaikan Vucic saat berpidato di depan penduduk lokal Sokobanja, Serbia, pada Jumat (28/4/2023).

“Serbia hari ini adalah salah satu dari sedikit negara yang memiliki kebijakan sendiri. Negara itu mandiri dan berpikiran bebas,” kata Vucic, sebagaimana dilansir TASS.

Baca juga: NATO: Negara Mitra Telah Kirim 1.550 Kendaraan Tempur ke Ukraina

“Selama saya menjadi presiden, dan ini akan (berlangsung) empat tahun lagi, dan sebagai panglima tertinggi, saya jamin bahwa Serbia tidak akan bergabung dengan NATO atau blok militer lainnya,” sambung Vucic.

Dia menuturkan bahwa Serbia akan terus mempertahan netralitas dan kebebasannya.

“Serbia akan terus mempertahankan netralitas militernya dan mempertahankan kebebasannya sendiri. Ini adalah pilihan kami,” pungkas Vucic.

Sebelumnya, Vucic menekankan bahwa perwakilan Barat berseru kepada Serbia untuk bergabung dengan NATO, mengacu pada ancaman dari Rusia.

Baca juga: Lavrov Sebut UE Jadi Organisasi Militeristik, Tak Jauh Beda dengan NATO

Secara terpisah, Vucic menyatakan bahwa negaranya tidak dapat bergabung dengan aliansi tersebut karena dia menganggap NATO mengancam negaranya.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Presiden Moldova Maia Sandu juga mengutarakan bahwa rakyatnya menolak untuk bergabung dengan NATO.

“Kehendak rakyat dibutuhkan untuk merealisasi ide ini mengingat bergabungnya Moldova ke dalam NATO akan mengubah konstitusi yang juga memerlukan proses referendum,” kata Sandu dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi lokal, pertengahan April.

Baca juga: AS dan NATO Waspadai Penggunaan Nuklir Taktis Rusia dalam Perang Ukraina

“Namun, hasil jajak pendapat hari ini menunjukkan bahwa tidak ada dukungan serius untuk melepaskan sikap netral,” sambungnya, sebagaimana dilansir Antara.

Menurut jajak pendapat terbaru, sekitar 55 persen rakyat Moldova menolak keras rencana untuk bergabung dengan NATO.

Di sisi lain, hanya ada 27 persen rakyat Moldova yang mendukung rencana untuk bergabung dengan NATO.

Kendati demikian, Sandu mengatakan bahwa pihaknya tetap tidak menutup kemungkinan bahwa Moldova mungkin bergabung dengan NATO di tengah krisis yang terjadi di Ukraina.

Baca juga: Rakyat Molodva Ogah Negaranya Gabung NATO

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com