TAIPEI, KOMPAS.com - Sebuah drone tempur China yang menurut media pemerintah dapat membawa muatan senjata berat, telah terbang di sekitar Taiwan.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan drone berjenis TB-001 adalah salah satu dari 19 pesawat militer yang memasuki zona identifikasi pertahanan udara pulau itu dalam 24 jam terakhir.
Drone terbang di sekitar Taiwan, pertama melintasi Selat Bashi yang memisahkan Taiwan dari Filipina, lalu ke timur Taiwan sebelum menyeberang kembali ke pantai China.
Baca juga: Tinggalkan Dollar AS, Argentina Bayar Impor dari China dengan Yuan
Dilansir dari Guardian, media pemerintah China menyebut TB-001 sebagai "kalajengking berekor ganda".
Mereka telah menunjukkan gambarnya, dengan tampilan rudal di bawah sayapnya.
Rudal mampu melakukan misi ketinggian dan jarak jauh.
Angkatan udara China juga telah menerbangkan apa yang disebutnya misi pengepungan pulau dengan pembom H-6 berkemampuan nuklir.
Tidak ada tembakan yang dilepaskan dan pesawat China belum terbang di wilayah udara Taiwan.
Zona identifikasi pertahanan udara, atau ADIZ, adalah area yang lebih luas yang dipantau dan dipatroli Taiwan untuk memberi pasukannya lebih banyak waktu untuk menanggapi ancaman.
China telah meningkatkan tekanan militer terhadap Taiwan yang diperintah secara demokratis selama tiga tahun terakhir karena mencoba memaksa Taipei untuk menerima klaim kedaulatan Beijing.
Baca juga: Pendiri Foxconn Sebut China Tidak Akan Menyerang Jika Dia Jadi Presiden Taiwan
Pemerintah Taiwan menolak menjadi bagian dari China dan mengatakan hanya penduduk pulau itu yang dapat menentukan masa depan mereka.
Bulan ini China menggelar latihan perang di sekitar Taiwan setelah Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, bertemu dengan Kevin McCarthy, Ketua DPR AS, di Los Angeles.
Pesawat militer China sejak 2022 secara teratur melintasi garis median Selat Taiwan, yang berfungsi sebagai penghalang tidak resmi antara kedua belah pihak.
Baca juga: Konsekuensi Serius jika China Serang Taiwan Diungkap Menlu Inggris
Ini dilakukan meskipun China mengatakan tidak mengakui hal ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.