Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Tegaskan Tak Akan Persenjatai Rusia di Perang Ukraina

Kompas.com - 14/04/2023, 18:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

BEIJING, KOMPAS.com - Menteri luar negeri China pada Jumat (14/4/2023) mengatakan negaranya tidak akan menjual senjata kepada pihak-pihak yang terlibat dalam konflik di Ukraina.

China juga akan mengatur ekspor barang-barang dengan penggunaan ganda sipil dan militer.

Qin Gang menanggapi kekhawatiran dari AS dan lainnya bahwa China sedang mempertimbangkan untuk memberikan bantuan militer ke Rusia.

Baca juga: China Larang Kapal Berlayar di Utara Taiwan, Ini Alasannya

Rusia sendiri didukung Beijing secara politik dan retoris dalam konflik tersebut sambil secara resmi mengatakan pihaknya tetap netral.

Qin menegaskan kembali kesediaan China untuk membantu memfasilitasi negosiasi untuk menemukan resolusi damai atas konflik tersebut dan mengatakan semua pihak harus tetap obyektif dan tenang.

Berbicara pada konferensi pers dengan timpalannya dari Jerman Annalena Baerbock, Qin juga menyalahkan pemerintah Taiwan atas meningkatnya ketegangan regional setelah Beijing mengadakan latihan militer besar-besaran dalam upaya untuk mengintimidasi pulau yang diklaimnya sebagai wilayahnya sendiri.

Dilansir dari Reuters, baik di Ukraina maupun Taiwan, Qin mengartikulasikan pertahanan usang terhadap kebijakan China yang menggarisbawahi penolakan Beijing terhadap kritik dari Barat, khususnya AS.

Di bawah pemimpin nasionalis Xi Jinping, China telah mempertajam retorikanya, terutama pada masalah Taiwan, yang berpisah dari Cina daratan di tengah perang saudara pada tahun 1949.

“Mengenai ekspor barang-barang militer, China mengadopsi sikap hati-hati dan bertanggung jawab,” kata Qin.

“China tidak akan memberikan senjata kepada pihak-pihak terkait dalam konflik, dan mengelola serta mengontrol ekspor barang-barang penggunaan ganda sesuai dengan hukum dan peraturan,” tambahnya.

Baca juga: Taiwan Sebut Zona Larangan Terbang China Pengaruhi 33 Penerbangan

Dalam sambutannya, Baerbock mengatakan bahwa sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, China memikul tanggung jawab khusus untuk membantu mengakhiri konflik.

Dia juga merujuk pada ketegangan di Selat Taiwan, yang dilalui sebagian besar perdagangan internasional dunia, dan mengatakan konflik di wilayah itu akan menjadi bencana global.

Partai Komunis China yang berkuasa mengirim kapal perang dan pesawat tempur ke dekat Taiwan akhir pekan lalu sebagai pembalasan atas pertemuan antara Ketua DPR AS Kevin McCarthy dan presiden pulau itu, Tsai Ing-wen.

China bersikeras bahwa Taiwan yang berpemerintahan sendiri tunduk pada pemerintahannya, baik secara damai atau paksa.

Baca juga: China Menanti Kepulangan Ya Ya, Panda yang Diduga Diperlakukan Buruk oleh Kebun Binatang AS

Qin mengatakan pengejaran kemerdekaan oleh pemerintah Taiwan dan pendukung asingnya, referensi terselubung ke sekutu utama Amerika Serikat, adalah alasan ketegangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com