Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS-RI Teken Kesepakatan Infrastruktur dan Keuangan Rp 10,2 Triliun, Ini 3 Proyeknya

Kompas.com - 14/04/2023, 14:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen dan Menteri Keuangan Repubik Indonesia Sri Mulyani Indrawati menandatangani Kesepakatan Infrastruktur dan Keuangan Indonesia senilai Rp 10,2 triliun atau 698 juta dollar AS pada Kamis (13/4/2023).

Ini merupakan hibah lima tahun antara Millennium Challenge Corporation (MCC) Pemerintah AS dan Pemerintah Indonesia, dengan kontribusi Rp 9,5 triliun (649 juta dollar AS) dari Amerika Serikat dan Rp 718 miliar (49 juta dollar AS) dari Pemerintah Indonesia.

Chief Executive Officer (CEO) MCC Alice Albright turut serta hadir dalam prosesi penandatanganan kesepakatan yang diadakan di kantor Dana Moneter Internasional (IMF) di Washington DC, AS, tersebut. 

Baca juga: Menkeu Janet Yellen: Resesi di AS Tak Bisa Dihindari

“Kemitraan ini merepresentasikan keyakinan bersama AS dan Indonesia akan demokrasi dan pertumbuhan ekonomi yang digerakkan oleh inovasi,” ujar Menteri Keuangan AS Yellen, yang juga menjadi Wakil Ketua Dewan Direksi MCC.

Dia menuturkan, kesepakatan ini akan menudukung Kemitraan Transisi Energi yang Adil dengan Indonesia, serta pengembangan infrastruktur tahan iklim yang memenuhi standar di bawah Kemitraan untuk Infrastruktur dan Investasi Global (PGII).

Kemitraan tersebut telah diumumkan bersama oleh Presiden AS Joe Biden dan Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi di KTT G20 lalu.

Sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia menyumbang hampir 97 persen tenaga kerja nasional dan menyumbang sekitar 57 persen dari total PDB.

Sementara Indonesia terus berinvestasi di sektor manufaktur dan di bidang ekspor berbasis komoditas, infrastruktur berkualitas tinggi dianggap diperlukan untuk mengangkut pekerja dan barang.

“MCC bangga akan hubungan kami yang sudah terjalin selama hampir 20 tahun dengan pemerintah Indonesia,” ujar CEO Albright, sebagaimana tertuang dalam rilis yang dikirim Kedubes AS di Jakarta kepada Kompas.com pada Jumat (14/4/2023).

Baca juga: Janet Yellen, Wanita Pertama yang Jadi Menteri Keuangan AS

Dia menuturkan, dengan investasi ini, kerja sama AS-Indonesia dalam berbagai proyek akan bernilai total lebih dari 1 miliar dollar AS.

"Kesepakatan yang ditandatangani hari ini akan difokuskan pada keberlanjutan dan skalabilitas, meningkatkan ketahanan Indonesia terhadap perubahan iklim dan guncangan eksternal lainnya sambil menciptakan peluang yang lebih besar bagi pemilik bisnis untuk mengakses modal pasar,” jelasnya.

Menteri Sri Mulyani menerangkan, Kesepakatan Infrastruktur dan Keuangan Indonesia atau Indonesia Infrastructure and Finance Compact bertujuan untuk meningkatkan akses keuangan bagi infrastruktur transportasi dan logistik Indonesia, serta UMKM, terutama yang dimiliki oleh perempuan.

“Indonesia mengambil tindakan penting untuk membangun lingkungan keuangan yang kuat, yang mendorong pertumbuhan ekonomi yang bermanfaat bagi semua orang,” ujar Sri Mulyani.

“Saya senang melihat bagaimana upaya bersama kita akan terus memperkuat ketahanan ekonomi bagi generasi Indonesia saat ini dan mendatang," tambahnya.

Baca juga: Janet Yellen, Wanita Pertama yang Jadi Menteri Keuangan AS

Kesepakatan Infrastruktur dan Keuangan Indonesia sendiri terdiri dari tiga proyek. Ini termasuk:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com