Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara Luncurkan Rudal Berbahan Bakar Padat, Lebih Cepat Serang Musuh

Kompas.com - 14/04/2023, 10:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

PYONGYANG, KOMPAS.comKorea Utara meluncurkan rudal balistik antarbenua (ICBM) berbahan bakar padat baru, Hwasong-18.

Laporan tersebut disampaikan oleh media resmi Korea Utara, KCNA. Sebelumnya, Korea Selatan melaporkan bahwa Pyongyang menembakkan rudal balistik model baru pada Kamis (13/4/2023).

Peluncuran rudal Korea Utara tersebut sempat memicu ketakutan di Jepang utara di mana penduduk Hokkaido disuruh berlindung, meskipun ternyata tidak ada bahaya.

Baca juga: Korea Utara Luncurkan Rudal, Jepang Minta Warga Hokkaido Berlindung

“Pengembangan ICBM Hwasongpho-18 tipe baru akan secara ekstensif mereformasi komponen pencegahan strategis DPRK (nama resmi Korea Utara),” kata KCNA.

“Secara radikal mempromosikan efektivitas postur serangan balik nuklirnya dan membawa perubahan dalam kepraktisan strategi militer ofensifnya,” sambung KCNA.

Sejumlah analis menyampaikan, peluncuran tersebut menandai penggunaan propelan padat pertama Korea Utara dalam rudal balistik jarak menengah atau antarbenua.

Mengembangkan ICBM berbahan bakar padat telah lama dianggap sebagai tujuan utama Korea Utara, sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Korea Utara Uji Coba Drone Bawah Laut Berkemampuan Nuklir

Pasalnya, rudal berbahan bakar padat dapat membantu Korea Utara menerbangkan misilnya lebih cepat jika terjadi perang.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menginspeksi langsung peluncuran ICBM berbahan bakar padat tersebut.

Dia dikutip mengatakan bahwa rudal tersebut akan membuat musuh mengalami krisis keamanan yang lebih jelas dan diliputi kegelisahan.

“Kengerian yang ekstrem dengan mengambil tindakan balasan yang fatal dan ofensif sampai mereka meninggalkan pemikiran tidak masuk akal dan tindakan sembrono,” kata Kim Jong Un.

Baca juga: Korea Utara Uji Drone Bawah Laut, Mampu Bawa Hulu Ledak Nuklir

Sebagian besar rudal balistik terbesar di Korea Utara menggunakan bahan bakar cair. Teknologi ini mengharuskan propelannya diisi bahan bakar di lokasi peluncurannya, sebuah proses yang memakan waktu.

“Bahan padat lebih mudah dan lebih aman bagi pasukan untuk beroperasi di lapangan, dan memiliki kereta logistik yang jauh lebih kecil yang membuat unit rudal padat yang ditempatkan di lapangan lebih sulit untuk dideteksi (dan dengan demikian lebih dapat bertahan) daripada cairan,” kata Vann Van Diepen, mantan ahli senjata di lingkungan Pemerintah AS.

Sebelum peluncuran pada Kamis, Korea Utara telah memamerkan ICBM berbahan bakar padat terbarunya dalam parade militer pada Februari setelah mengetes mesin berbahan bakar padat berdaya dorong tinggi pada Desember 2022.

Baca juga: AS Yakin Rusia Sedang Cari Senjata dari Korea Utara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com