Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Donald Trump Didakwa, Apakah Dipenjara dan Bisa Jadi Presiden Lagi?

Kompas.com - 06/04/2023, 13:00 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

MANHATTAN, KOMPAS.com - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah didakwa atas 34 jenis kejahatan terkait dugaan penipuan bisnis.

Pria yang menghabiskan empat tahun memimpin Gedung Putih itu telah dibawa ke hadapan hakim pada Selasa (4/4/2023) dan mengaku tidak bersalah atas semua tuduhan.

Kasus ini kembali muncul saat Trump tengah berkampanye untuk menjadi calon presiden pada Pemilu AS 2024.

Baca juga: Siapakah Karen McDougal, Model Playboy dalam Kasus Trump?

Berikut perkembangan tentang kasus hukum yang menimpa Donald Trump.

Apa informasi terbaru?

Pada Selasa (4/4/2023), Trump menghadiri pengadilan di New York, tempat dia didakwa dengan 34 tuduhan penipuan dalam berkas setebal 16 halaman.

Tuduhan ini terkait dengan pemberian "uang tutup mulut" sekitar Rp 1,9 miliar (130.000 dollar AS) kepada bintang porno, Stormy Daniels, yang mengaku telah berhubungan seks dengan presiden ke-45 AS itu.

Uang tersebut dikirimkan melalui transfer rekening, 12 hari sebelum pemilu 2016 dimenangi Trump.

Dia dilepaskan oleh pengadilan dan terbang kembali ke rumahnya di Florida.

Di sana, dia mengecam kasus itu dalam pidato kepada para pendukungnya pada Selasa malam.

Apa yang dituduhkan kepada Trump?

Donald Trump membantah tuduhan yang dibuat oleh Stormy DanielsGETTY IMAGES via BBC INDONESIA Donald Trump membantah tuduhan yang dibuat oleh Stormy Daniels
Stormy Daniels mengaku telah berselingkuh dengan Trump pada tahun 2006, tuduhan yang selalu Trump bantah.

Pada 2016, Daniels mencoba menjual pengalamannya kepada media. Namun, pengacara Trump, Michael Cohen, membayar Daniels sekitar Rp 1,9 miliar untuk tutup mulut.

Pemberian uang itu bukanlah tindakan ilegal di mata hukum AS, tetapi yang membuat Trump terjerat masalah adalah ketika uang itu dicatat sebagai biaya penggantian atas jasa Cohen di rekeningnya.

Trump dituduh memalsukan catatan bisnisnya pada tingkat pertama dengan mengatakan bahwa pembayaran itu untuk biaya hukum.

Jaksa wilayah menuduh, pada Selasa, bahwa pembayaran itu dimaksudkan "untuk menyembunyikan informasi yang merusak dan aktivitas yang melanggar hukum dari para pemilih Amerika sebelum dan sesudah pemilu 2016".

Baca juga: Stormy Daniels: Pemburu Hantu Sensual dalam Pusaran Skandal Trump

Apakah Trump akan masuk penjara?

Putusan yang paling mungkin terjadi pada akhir dari proses hukum ini adalah sanksi berupa denda, walau masih ada juga kemungkinan Trump bisa dijebloskan ke penjara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com