Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Didakwa, Trump Pulang dan Pidato di Depan Pendukung

Kompas.com - 05/04/2023, 09:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

PALM BEACH, KOMPAS.com – Mantan Presiden AS Donald Trump berpidato di Florida selang beberapa jam setelah dia didakwa 34 tuduhan kejahatan pemalsuan catatan bisnis oleh Pengadilan Manhattan, New York City, pada Selasa (4/4/2023).

Kasus tersebut berpusat pada dugaan peran Trump pada 2016 dalam mengatur pembayaran uang suap kepada bintang porno Stormy Daniels dan model majalah Playboy Karen McDougal.

Di depan para pendukungnya, Trump mengecam Jaksa New York Alvin Bragg karena mengajukan tuntutan pidana terhadapnya.

Baca juga: Donald Trump Ditangkap, 34 Dakwaan Pemalsuan Catatan Bisnis, Berpusat Suap ke Bintang Porno

“Saya tidak pernah mengira hal seperti ini bisa terjadi di Amerika," kata Trump kepada para pendukung yang berkumpul di kediamannya di Mar-a-Lago, Palm Beach, Florida.

“Satu-satunya kejahatan yang saya lakukan adalah membela negara kita tanpa rasa takut terhadap mereka yang berusaha menghancurkannya,” sambungnya, sebagaimana dilansir Reuters.

Trump mengaku tidak bersalah atas 34 tuduhan kejahatan pemalsuan catatan bisnis yang dialamatkan kepadanya.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Lokomotif Tua dari Kediri dan Pemalang Dipinjamkan ke Belanda | Trump Tiba di New York

Dia menuduh Bragg sengaja menjebaknya sebelum dia tahu apa-apa tentangnya.

Trump mengatakan bahwa hakim yang menjatuhkan dakwaan kepadanya, Juan Merchan, adalah hakim yang membencinya.

Dengan nada tenang, Trump menyampaikan semua kasus hukum terhadapnya.

Baca juga: Trump, Trump, Semua Trump, Isi TV Berita di AS Jelang Dakwaan Pidana

Mulai dari dokumen rahasia yang dibawa ke Mar-a-Lago ketika Trump keluar dari Gedung Putih pada awal 2021 dan kasus campur tangan pemilu 2020 di Georgia.

Berbagai kesulitan hukum menjerat Trump jika dia mencalonkan diri lagi untuk pencalonan presiden dari Partai Republik pada 2024.

“Sekarang, ada campur tangan pemilu besar-besaran dalam skala yang belum pernah terlihat,” ujar Trump.

Baca juga: Apa yang Akan Terjadi jika Trump Terbukti Bersalah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Filipina Tutup Sekolah 2 Hari karena Cuaca Panas Ekstrem

Global
Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Rusia Jatuhkan 17 Drone Ukraina di Wilayah Barat

Global
Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com