Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Pesantren di Guinea-Bissau Dilarang Mengemis

Kompas.com - 03/04/2023, 16:46 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Secara berkala, patroli militer dari Guinea-Bissau mengidentifikasi kelompok anak-anak yang akan dibawa secara diam-diam ini melintasi perbatasan ke Senegal. Kasus-kasus seperti ini dilaporkan secara luas oleh media lokal dan juga internasional.

"Ada juga laporan, misalnya, tentang Daara di Touba, sebelah timur Dakar, di mana anak-anak yang baru tiba dari Guinea-Bissau, Mauritania, Gambia, dan Mali diduga dirantai terlebih dahulu hingga mereka ketakutan," kenang aktivis hak-hak anak, Suleimane Embalo.

Setelah itu, guru-guru mengaji di Senegal diduga memaksa mereka untuk mengemis.

Sama halnya dengan Guinea-Bissau dan negara-negara lain di kawasan ini, di Senegal juga tidak ada aturan baku untuk membuka pesantren.

Setiap orang bisa menyebut dirinya "marabout", yaitu guru mengaji. Karena alasan ini, ada marabout di banyak tempat yang tidak tertarik untuk mengajar anak-anak, tetapi hanya mengeksploitasi mereka, kata Embalo.

Baca juga: Kisah Pengemis Kaya di Sulawesi yang Punya Tabungan Rp 490 Juta Disorot Media Asing

Artikel ini pernah dimuat di DW Indonesia dengan judul Guinea-Bissau Larang Siswa Pesantren Mengemis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com