Penulis: Leo Galuh & Arti Ekawati/DW Indonesia
JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia dibatalkan menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 karena ada pihak yang menolak kedatangan tim Israel. Sentimen negatif terhadap Israel masih tinggi. Mungkinkah hubungan diplomatik Indonesia-Israel terjalin?
Bunda Dewi (45) meluangkan waktunya untuk menghadiri diskusi publik oleh Presidium Nasional Suporter Sepak Bola Indonesia (PN-SSI).
Bunda Dewi menempuh puluhan kilometer dari rumahnya di Kabupaten Bandung Barat, ke sebuah kafe di bilangan Dago untuk menyuarakan aspirasi mengenai penyelenggaraan Piala Dunia U20 di Indonesia.
Baca juga: Piala Dunia U-20 di Indonesia, Antara Ukir Prestasi dan Ancaman Sanksi
Perempuan yang sudah empat tahun terakhir bergabung di kelompok suporter Bobotoh Persib Jawara Salawasna (BPJS) ini tampak tekun mengikuti jalannya diskusi yang bertajuk Urgensi Penyelenggaran Piala Dunia U20.
Meski mengaku tidak setuju dengan pendudukan yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina, ia mengatakan masih banyak cara yang bisa dilakukan secara elegan untuk mengungkapkan perlawanan terhadap Israel.
“Orang yang mempermasalahkan Piala Dunia U20 itu adalah orang-orang yang tidak menyukai sepak bola,” tegasnya saat diberikan kesempatan berbicara di forum sore itu.
Sementara Heru Joko, pendiri Viking Persib Club, menunjukkan harapan tinggi Piala Dunia U20 bisa dilaksanakan di Indonesia.
"Kapan lagi kita bisa melihat timnas Indonesia melawan tim-tim negara besar seperti Inggris, Jepang," papar Heru di hadapan peserta diskusi.
Penentangan untuk menyambut kedatangan tim Israel di Indonesia yang terjadi belakangan ini muncul akibat sentimen negatif terhadap negara tersebut. Kebanyakan orang mengutip rasa solidaritas mereka terhadap rakyat Palestina sebagai alasan penolakan terhadap Israel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.