Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemandangan Jutaan Ikan Mati Penuhi Sungai Darling di Australia

Kompas.com - 18/03/2023, 17:43 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

SYDNEY, KOMPAS.com - Jutaan ikan mati dan membusuk memenuhi hamparan sungai yang luas di Kota Menindeem di ujung barat New South Wales, Australia, saat gelombang panas melanda wilayah tersebut.

Video yang diposting ke media sosial menunjukkan keberadaan ikan yang mati itu sampai menutupi permukaan sungai. 

Pemerintah New South Wales mengatakan pada Jumat (17/3/2023), bahwa jutaan ikan telah mati di Sungai Darling. Ini merupakan temuan kematian ikan massal ketiga yang melanda daerah itu sejak 2018.

Baca juga: UPDATE Kecelakaan Kereta di Ohio: 3.500 Ikan Mati, Warga Jangan Minum Air Sumur

"Benar-benar mengerikan, ada ikan mati sejauh yang Anda lihat. Peristiwa ini sungguh tidak masuk akal untuk dipahami," kata Graeme McCrabb, warga Menindee, kepada Kantor berita AFP.

Dia menyebut kematian ikan di Sungai Darling pada tahun ini tampaknya lebih buruk dari sebelumnya.

"Dampak lingkungannya tak terduga," ucap dia.

Penyebab ikan mati

Foto ini diambil dari video yang diambil pada 17 Maret 2023 milik Graeme McCrabb. Foto menunjukkan ikan mati menyumbat sungai Darling di kota Menindee di New South Wales, Australia. Jutaan ikan yang mati dan membusuk itu telah menyumbat bentangan sungai yang luas di Menidee saat gelombang panas yang membakar melanda wilayah tersebut.Handout/Courtesy of Graeme McCrabb/AFP Foto ini diambil dari video yang diambil pada 17 Maret 2023 milik Graeme McCrabb. Foto menunjukkan ikan mati menyumbat sungai Darling di kota Menindee di New South Wales, Australia. Jutaan ikan yang mati dan membusuk itu telah menyumbat bentangan sungai yang luas di Menidee saat gelombang panas yang membakar melanda wilayah tersebut.

Menurut Pemerintah Negara Bagian New South Wales, ppulasi ikan seperti herring bertulang dan ikan mas telah berkembang pesat di sungai Darling setelah banjir baru-baru ini.

Tetapi, ikan-ikan itu sekarang mati dalam jumlah besar karena air surut.

"Kematian ikan ini terkait dengan rendahnya kadar oksigen di dalam air (hipoksia) saat air banjir surut," kata Pemerintah dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Ribuan Ikan Mati di Sungai Oder Jerman-Polandia Belum Pasti karena Racun

Pemerintah menyebut, cuaca panas saat ini di wilayah tersebut juga memperburuk hipoksia.

"Karena air yang lebih hangat mengandung lebih sedikit oksigen daripada air dingin, dan ikan memiliki kebutuhan oksigen yang lebih tinggi pada suhu yang lebih hangat," jela mereka.

Kematian ikan sebelumnya di Menindee -sekitar 12 jam berkendara dari Sydney- diduga karena kurangnya air di sungai dan mekarnya ganggang beracun yang membentang lebih dari 40 kilometer.

Kekurangan air di sungai sendiri disebabkan oleh kekeringan yang berkepanjangan.

"Sayangnya ini bukan yang terakhir," ungkap pemerintah New South Wales pada 2019.

Sementara itu, Juru bicara Bidang Perikanan Pemerintah Negara Bagian Cameron Lay mengatakan, telah melihat sungai tersumbat oleh ikan mati.

"Kami melihat puluhan kilometer, ada ikan sejauh mata memandang, jadi ini pemandangan yang cukup menantang," katanya kepada ABC.

Menindee adalah kota kecil berpenduduk sekitar 500 orang.

Kota ini telah dilanda kekeringan dan banjir dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga: Ribuan Ikan Mati Muncul di Sungai Jerman-Polandia, Penyebabnya Masih Misteri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu Agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu Agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

Global
Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Global
Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Global
Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Global
Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Global
Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com