KOMPAS.com - Berita tentang saran pensiunan jenderal Rusia untuk menembak Barat dengan torpedo dan rudal nuklir memuncaki daftar artikel Populer Global hari ini.
Di bawahnya ada rangkuman hari ke-384 perang Rusia-Ukraina, dan penjelasan Putin tentang apa yang dipertaruhkannya dalam pertempuran tersebut.
Sementara itu, Menteri Ekonomi Malaysia buka suara soal paket pasta gigi ganja yang ditujukan kepadanya dan Perdana Menteri Anwar Ibrahim.
Baca juga: Kisah Unik Pembersih Rumah Telanjang, Disewa Bersihkan Rumah Tanpa Pakai Busana
Rangkuman artikel Populer Global sepanjang Rabu (15/3/2023) hingga Kamis (16/3/2023) pagi dapat Anda baca di bawah ini.
Seorang pensiunan jenderal Rusia, Yevgeny Buzhinsky, menyarankan agar Moskwa menembakkan torpedo nuklir Poseidon atau rudal nuklir Burevestnik ke negara-negara yang mendukung Ukraina.
Hal tersebut disampaikan Buzhinsky dalam acara Evening with Vladimir Solovyov di saluran televisi Russia 1, sebagaimana dilansir Newsweek, Selasa (14/3/2023).
Dia menuturkan, Poseidon dan Burevestnik bisa ditembakkan meski Burevestnik belum siap digunakan sampai satu atau dua tahun ke depan.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Jet Tempur Rusia Tabrakan dengan Drone AS di Atas Laut Hitam
Masih ada beberapa hal baru yang terjadi mewarnai perang Rusia-Ukraina hari ke-384 pada Selasa (14/3/2023).
Ini termasuk, muncul laporan Rusia telah menembakan amunisi fosfor putih di kota Chasiv Yar, Ukraina timur.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: 5 WNI Ditangkap atas Keterlibatan 7 Perampokan Bersenjata di Selangor Malaysia
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Selasa (14/3/2023) bahwa, apa yang dipertaruhkan di Ukraina adalah keberadaan Rusia sebagai sebuah negara.
Dia berbicara demikian saat berkunjung dan menemui para pekerja di sebuah pabrik penerbangan di Buryatia, sekitar 4.400 km di timur ibu kota Moskwa.
Putin ketika itu memperluas argumennya yang familiar bahwa Barat bertekad memisahkan Rusia.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Drone AS dan Jet Tempur Sukhoi Tabrakan, Rusia Minta Hentikan Permusuhan di Udara