Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/03/2023, 10:06 WIB

PYONGYANG, KOMPAS.com - Korea Utara menetapkan langkah kesiapan perangnya menjadi "penting dan praktis" sehari menjelang latihan militer bersama Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan, kata media pemerintah KCNA pada Minggu (12/3/2023).

AS dan Korsel akan menggelar latihan militer gabungan terbesar mereka selama lima tahun terakhir yang dinamai Freedom Shield.

KCNA melaporkan, keputusan ini dibuat dalam pertemuan komisi militer partainya Kim Jong Un yang berkuasa.

Baca juga: Korea Utara Nyatakan Perang jika Uji Coba Rudal Ditembak Jatuh

“Pertemuan tersebut membahas dan mengadopsi langkah-langkah praktis yang penting untuk membuat kesiapan perang lebih efektif, kuat dan ofensif,” tulis KCNA, dikutip dari kantor berita AFP.

Laporan itu menambahkan, langkah tersebut ditujukan untuk "mengatasi situasi saat ini ketika provokasi perang AS dan Korea Selatan mencapai garis merah".

Akan tetapi, Korut tidak merinci langkah-langkah tersebut seperti apa tepatnya.

Korea Selatan dan Amerika Serikat dijadwalkan memulai latihan Freedom Shield pada Senin (13/3/2023), dengan fokus pada keamanan kawasan yang berubah seiring gencarnya agresi Korea Utara, ujar dua negara bersekutu itu.

Semua latihan semacam itu membuat marah Korea Utara, yang memandangnya sebagai latihan untuk invasi.

Korut mengaku program senjata nuklir dan misilnya adalah untuk pertahanan diri.

Baca juga:

Menurut para analis, Korea Utara kemungkinan akan memanfaatkan latihan Freedom Shield sebagai alasan melakukan lebih banyak provokasi, termasuk uji coba rudal dan bahkan mungkin uji coba nuklir.

Pada Jumat (10/3/2023), KCNA melaporkan bahwa Kim Jong Un memerintahkan militer Korea Utara mengintensifkan latihan untuk perang betulan.

Saat mengawasi latihan baku tembak, Kim Jong Un mengatakan kepada para tentara untuk bersiap menghadapi dua misi strategis, yaitu "pertama mencegah perang dan kedua mengambil inisiatif dalam perang," menurut KCNA.

Adapun AS dan Korsel terus meningkatkan kerja sama pertahanan dalam menghadapi peningkatan ancaman militer dan nuklir dari Korea Utara, yang semakin provokatif melakukan uji coba senjata terlarang dalam beberapa bulan terakhir.

Baca juga: Siapa Anak Kim Jong Un yang Diajak Nonton Rudal Korea Utara?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com