QUITO, KOMPAS.com - Pemerintah Ekuador akan melepaskan 100.000 nyamuk steril Aedes aegypti di Kepulauan Galapagos untuk mengekang penularan demam berdarah, Zika, dan chikungunya.
Ini kali pertama Ekuador memanfaatkan nyamuk mandul.
Institut Penelitian Kesehatan Nasional (Inspi) Ekuador menyampaikan, upaya itu diharapkan dapat membantu menurunkan tingkat infeksi penduduk lokal dan wisatawan dari penyakit tersebut.
Baca juga: Gunung Berapi Meletus di Pulau Galapagos, Habitat bagi Iguana Merah Muda yang Terancam Punah
"Rencana itu harus meningkatkan kondisi kesehatan penduduk, menghindari penularan penyakit kepada wisatawan, dan mengurangi penggunaan produk kimia yang digunakan dalam pengasapan," kata Inspi dalam sebuah pernyataan, Jumat (10/3/2023).
Galapagos adalah Situs Warisan Dunia yang menjadi rumah bagi banyak spesies flora dan fauna unik.
Galapagos menjadi terkenal karena pengamatan ahli geologi dan naturalis Inggris Charles Darwin tentang evolusi di sana.
Pulau-pulau tersebut berjarak hampir 1.000 kilometer di lepas pantai daratan.
Peneliti Inspi telah bekerja selama enam tahun dalam proyek yang mencakup pemeliharaan massal Aedes aegypti di laboratorium dan sterilisasinya dengan radiasi.
Baca juga: 185 Kura-kura Langka Ditemukan dalam Koper di Bandara Galapagos
Pelepasan nyamuk yang tidak dapat membuahi betina diharapkan berdampak pada populasi spesies yang diharapkan dapat pula menguragi penularan penyakit.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.