Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejahatan Geng Kriminal Makin Ganas, Ekuador Umumkan Keadaan Darurat

Kompas.com - 30/04/2022, 21:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

QUITO, KOMPAS.com – Presiden Ekuador Guillermo Lasso mengumumkan keadaan darurat di tiga provinsi karena meningkatnya kejahatan di sana.

Lasso mengatakan jam malam akan diberlakukan di beberapa wilayah dan ribuan tentara serta polisi akan dikirim ke Provinsi Guayas, Provinsi Manabi, dan Provinsi Esmeraldas untuk menegakkan perdamaian dan ketertiban.

Dilansir BBC, Sabtu (30/4/2022), Ekuador mengalami peningkatan tajam dalam pembunuhan dan kejahatan terkait geng.

Baca juga: Hujan Lebat di Ekuador: Bawa Petaka Massal, Puluhan Tewas, Kerugian Beruntun

Ini adalah kedua kalinya Lasso menggunakan kekuatan darurat untuk mengekang kekerasan sejak dia menjabat tahun lalu.

Lasso menuturkan, 4.000 petugas polisi dan 5.000 tentara dari angkatan bersenjata Ekuador akan dikerahkan ke tiga provinsi tersebut.

Dia menambahkan, jam malam akan diberlakukan di daerah-daerah tertentu dan akan berlaku mulai pukul 23.00 hingga 05.00 waktu setempat.

"Masyarakat tidak takluk. Perdamaian kami tidak akan pernah dikorbankan untuk geng kriminal,” kata Lasso di Twitter.

Baca juga: Kerusuhan Penjara Pecah Lagi di Ekuador, 12 Tahanan Tewas

Lasso menyalahkan perdagangan narkoba atas masalah kejahatan di Ekuador. Negara tersebut telah dimanfaatkan sebagai rute transit untuk kokain yang diselundupkan dari Peru dan Kolombia.

Selain itu, kartel narkoba Meksiko yang kuat dikatakan telah beroperasi di Ekuador melalui geng-geng lokal.

Kota pelabuhan Guayaquil, Provinsi Guayas, menduduki peringkat ke-50 sebagai kota paling kejam di dunia oleh Insight Crime.

Situs web jurnalisme investigasi tersebut melaporkan, tingkat pembunuhan di Ekuador meningkat lebih cepat daripada negara lain di Amerika Latin atau Karibia pada 2021.

Baca juga: Ekuador Bakal Ampuni 5.000 Tahanan untuk Atasi Kepadatan Penjara

Ekuador juga mengalami kerusuhan penjara paling mematikan dalam sejarahnya. Kerusuhan tersebut mengejutkan negara itu dan mengungkap besarnya kekuatan geng yang beroperasi di dalam penjara.

Pada September 2021, sekitar 119 narapidana tewas di sebuah penjara di Guayaquil. Kurang dari dua bulan kemudian, sedikitnya 68 tahanan tewas dalam pertempuran baru di penjara yang sama.

Lasso mengumumkan keadaan darurat nasional selama 60 hari pada Oktober 2021, menyusul kerusuhan di penjara.

Namun, tindakan keras itu menghadapi kritik dari Mahkamah Konstitusi yang mengurangi separuh masa darurat menjadi 30 hari dan mengatakan militer seharusnya hanya mendukung operasi polisi.

Baca juga: Omicron Mengganas, Ekuador Nyatakan Siaga Merah, Kasus Naik 10 Kali Lipat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Seluruh Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Seluruh Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com