Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/03/2023, 20:41 WIB

SOUTHAMPTON, KOMPAS.com – CCTV merekam detik-detik seorang warga negara Irak menikam seorang mahasiswa di Inggris dalam upaya agar dideportasi ke negara asalnya karena dia sudah tidak punya pekerjaan atau uang lagi.

Pria Irak itu bernama Rebaz Mohammed.

Dia telah diputus menerima hukuman penjara selama enam tahun di Southampton Crown Court atas kejahatan yang dilakukan di sebuah taman di Southampton pada Desember 2022 itu.

Baca juga: Dua Pria Inggris Berpakaian Seperti Es Krim, Lalu Lari Maraton...

WN Irak berusia 28 tahun tersebut mengaku bersalah atas cedera tubuh yang parah dan memiliki pisau di tempat umum sehubungan dengan serangan itu.

Crown Prosecution Service (CPS) merilis rekaman CCTV yang menunjukkan Mohammed, yang tinggal di sebuah hotel di Bournemouth, Dorset, berbicara kepada siswa tersebut sebelum menikamnya.

Korban berhasil kabur dan Mohammed mengejarnya.

Sebagaimana dilaporkan oleh Surat kabar Southern Daily Echo, pengacara Mohammed, Richard Tutt, mengatakan kepada pengadilan bahwa kliennya datang ke Inggris dengan perahu.

Tetapi, kata dia, Mohammed kemudian ingin dideportasi dan perlu melakukan pelanggaran yang cukup serius.

Hakim Brian Forster KC mengatakan, korban bisa saja tewas dalam serangan itu saat dia menghukum Mohammed pada bulan lalu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Pria Inggris Tewas Tertimpa Toilet Umum di London

Seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri Inggris tidak mengonfirmasi apakah Mohammed akan dideportasi karena dia tidak dapat membahas kasus-kasus individu.

"Pelaku warga negara asing yang menyalahgunakan keramahan kami dengan melakukan kejahatan akan menghadapi kekuatan hukum penuh, termasuk deportasi pada kesempatan paling awal bagi mereka yang memenuhi syarat," ucapnya, dikutip dari Sky News.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Sky News
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Menang Jackpot Besar, Pria AS Diperkarakan Dituduh Curi Lotre Orang Lain

Menang Jackpot Besar, Pria AS Diperkarakan Dituduh Curi Lotre Orang Lain

Global
Wanita Ini Jual Apartemen demi Berlayar Keliling Dunia, Ternyata Tak jadi Berangkat...

Wanita Ini Jual Apartemen demi Berlayar Keliling Dunia, Ternyata Tak jadi Berangkat...

Global
FBI Rilis File Rencana Pembunuhan Ratu Elizabeth II oleh Simpatisan Irlandia

FBI Rilis File Rencana Pembunuhan Ratu Elizabeth II oleh Simpatisan Irlandia

Global
Otoritas Inggris Larang Pria Ini Pelihara Hewan Seumur Hidup, Ini Alasannya

Otoritas Inggris Larang Pria Ini Pelihara Hewan Seumur Hidup, Ini Alasannya

Global
Terungkap Alasan Pria Buka Pintu Darurat Asiana Airlines saat Penerbangan

Terungkap Alasan Pria Buka Pintu Darurat Asiana Airlines saat Penerbangan

Global
Bocah 11 Tahun Telepon 911 Minta Bantuan, Malah Ditembak Polisi yang Datang

Bocah 11 Tahun Telepon 911 Minta Bantuan, Malah Ditembak Polisi yang Datang

Global
Protes Gaji Tak Dibayar, 3 Penjaga Keamanan Piala Dunia Masih Ditahan di Qatar

Protes Gaji Tak Dibayar, 3 Penjaga Keamanan Piala Dunia Masih Ditahan di Qatar

Global
Rishi Sunak Peringatkan Kemungkinan Resesi Inggris pada 2024

Rishi Sunak Peringatkan Kemungkinan Resesi Inggris pada 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-457 Serangan Rusia ke Ukraina: Hambatan Pembicaraan Damai | Janji Latihan Jet F-16

Rangkuman Hari Ke-457 Serangan Rusia ke Ukraina: Hambatan Pembicaraan Damai | Janji Latihan Jet F-16

Global
Rusia Bilang ke China, Ada Hambatan Serius dalam Pembicaraan Damai dengan Ukraina

Rusia Bilang ke China, Ada Hambatan Serius dalam Pembicaraan Damai dengan Ukraina

Global
Jerman Minta China Gunakan Pengaruhnya untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina

Jerman Minta China Gunakan Pengaruhnya untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina

Global
KJRI Hamburg bersama Wirausaha Muda Indonesia di Jerman Dorong Ekspor Produk Berkelanjutan di Jerman

KJRI Hamburg bersama Wirausaha Muda Indonesia di Jerman Dorong Ekspor Produk Berkelanjutan di Jerman

Global
[POPULER GLOBAL] Nuklir Rusia di Belarus | Pria Tewas Jatuh ke Kandang Buaya

[POPULER GLOBAL] Nuklir Rusia di Belarus | Pria Tewas Jatuh ke Kandang Buaya

Global
Pria Disabilitas AS Diserang 1.000 Lebah Pembunuh, Disengat 250 Kali

Pria Disabilitas AS Diserang 1.000 Lebah Pembunuh, Disengat 250 Kali

Global
Tak Terima Disuruh Tanda Tangani Surat Cerai, Istri Hantam Suami dengan Palu

Tak Terima Disuruh Tanda Tangani Surat Cerai, Istri Hantam Suami dengan Palu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+