Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER GLOBAL] 1.000 Volvo Pesanan Korea Utara | China Suplai Senjata Rusia

Kompas.com - 21/02/2023, 05:34 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Kisah mengenai 1.000 unit Volvo dari Swedia yang dipesan Korea Utara pada dekade 1970-an dan tak dibayar sampai sekarang memuncaki daftar Populer Global kali ini.

Di bawahnya, ada berita mengenai tudingan AS bahwa China sedang mempertimbangkan suplai dukungan mematikan ke Rusia.

Berita di kanal Global Kompas.com yang paling banyak dibaca selanjutnya, yakni tentang mahasiswi Rusia terancam dipenjara 10 tahun karena menyuarakan kampanye anti-perang di Instagram.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Penembakan UFO Tak Terkait Balon China | Kanada Kirim Kapal Perang ke Haiti

Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman daftar Populer Global edisi Senin (20/2/2023) hingga Selasa (21/2/2023) yang dapat Anda simak:

1. Kisah 1.000 Volvo Pesanan Korea Utara dari Swedia Tahun 1974, Tak Dibayar sampai Hari ini

Ini adalah kisah mengenai 1.000 unit Volvo dari Swedia yang dipesan Korea Utara pada dekade 1970-an.

Namun, ketika sedan-sedan itu tiba di Pyongyang, bahkan hingga mengaspal di jalan raya, rezim Korea Utara tidak membayarnya sampai sekarang.

Kisah ini bermula pada dekade 1970-an ketika bisnis-bisnis Swedia mulai berkembang dan berekspansi.

Banyak dari mereka membidik pasar baru yang menjanjikan, sebuah negara bernama Korea Utara.

Baca kisah selengkapnya di sini

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Duangpetch Promthep Meninggal di Inggris | Indonesia Koordinasi dengan Selandia Baru soal Pilot Susi Air

2. Menlu AS: China Pertimbangkan Suplai Dukungan Mematikan ke Rusia

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menuding Chna sedang mempertimbangkan untuk menyuplai dukungan mematikan ke Rusia untuk perang di Ukraina.

Hal itu disampaikan Blinken dalam program Face The Nation dari CBS pada Minggu (19/2/2023).

Dia memperingatkan Beijing bahwa setiap pasokan senjata yang dipasok ke Rusia akan menyebabkan masalah serius.

“Kekhawatiran kami sekarang didasarkan pada informasi yang kami miliki bahwa mereka (China) sedang mempertimbangkan untuk memberikan dukungan yang mematikan,” kata Blinken.

Baca berita selengkapnya di sini

3. Mahasiswi Rusia Terancam Penjara 10 Tahun, Kampanye Anti-perang di Instagram

Seorang mahasiswi di Rusia, Olesya Krivtsova terpaksa absen dari sejumlah mata kuliah di kampusnya.

Pasalnya, mahasiswi berusia 20 tahun itu kini telah menjadi tahanan rumah. Di kakinya terpasang peranti elektronik sehingga polisi bisa memantau setiap gerak-geriknya. Olesya ditangkap karena mengunggah konten-konten bernada antiperang di media sosial.

Salah satunya terkait dengan ledakan di jembatan yang menghubungkan Rusia dengan wilayah Krimea yang mereka aneksasi, pada Oktober 2022.

Baca selengkapnya di sini

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Pilot AS Meleset Tembak UFO | Taiwan Ancam Tembak Balon China

4. Ramzan Kadyrov Blak-blakan Ingin Bentuk Perusahaan Militer Swasta seperti Tentara Bayaran Grup Wagner

Pemimpin Republik Chechnya Ramzan Kadyrov mengatakan, suatu hari nanti dia akan mendirikan perusahaan militer swasta sendiri seperti tentara bayaran Grup Wagner.

Minat tersebut disampaikan Kadyrov melalui unggahan di Telegram pada Minggu (19/2/2023), sebagaimana dilansir Al Jazeera.

Grup Wagner yang saat ini ikut berperang di Ukraina, menurut Kadyrov, memperoleh hasil yang menakjubkan. Dia menambahkan, perusahaan-perusahaan militer swasta semacam itu memang diperlukan.

Baca selengkapnya di sini

5. Biden Kunjungan Dadakan ke Ukraina, Sirene Udara Kyiv Berbunyi

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden melakukan kunjungan mendadak ke Ukraina pada Senin (20/2/2023).

Kunjungan Biden dilakukan jelang peringatan satu tahun invasi Rusia.

Ia menyatakan bahwa dukungan Washington ke Kyiv tak tergoyahkan, dan mengumumkan lebih banyak bantuan untuk Ukraina. Deutsche Welle (DW) melaporkan, sirene serangan udara terdengar di Kyiv sesaat sebelum berita kedatangan Biden dikonfirmasi.

Baca selengkapnya di sini

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Kisah Anjing Bailey | Pemilik Tanah Kampung Ilegal WNI di Malaysia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Putin Usul Gantikan Menhan Sergei Shoigu dengan Ekonom Sipil

Putin Usul Gantikan Menhan Sergei Shoigu dengan Ekonom Sipil

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com