KOMPAS.com – Kisah mengenai 1.000 unit Volvo dari Swedia yang dipesan Korea Utara pada dekade 1970-an dan tak dibayar sampai sekarang memuncaki daftar Populer Global kali ini.
Di bawahnya, ada berita mengenai tudingan AS bahwa China sedang mempertimbangkan suplai dukungan mematikan ke Rusia.
Berita di kanal Global Kompas.com yang paling banyak dibaca selanjutnya, yakni tentang mahasiswi Rusia terancam dipenjara 10 tahun karena menyuarakan kampanye anti-perang di Instagram.
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Penembakan UFO Tak Terkait Balon China | Kanada Kirim Kapal Perang ke Haiti
Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman daftar Populer Global edisi Senin (20/2/2023) hingga Selasa (21/2/2023) yang dapat Anda simak:
Ini adalah kisah mengenai 1.000 unit Volvo dari Swedia yang dipesan Korea Utara pada dekade 1970-an.
Namun, ketika sedan-sedan itu tiba di Pyongyang, bahkan hingga mengaspal di jalan raya, rezim Korea Utara tidak membayarnya sampai sekarang.
Kisah ini bermula pada dekade 1970-an ketika bisnis-bisnis Swedia mulai berkembang dan berekspansi.
Banyak dari mereka membidik pasar baru yang menjanjikan, sebuah negara bernama Korea Utara.
Baca kisah selengkapnya di sini
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menuding Chna sedang mempertimbangkan untuk menyuplai dukungan mematikan ke Rusia untuk perang di Ukraina.
Hal itu disampaikan Blinken dalam program Face The Nation dari CBS pada Minggu (19/2/2023).
Dia memperingatkan Beijing bahwa setiap pasokan senjata yang dipasok ke Rusia akan menyebabkan masalah serius.
“Kekhawatiran kami sekarang didasarkan pada informasi yang kami miliki bahwa mereka (China) sedang mempertimbangkan untuk memberikan dukungan yang mematikan,” kata Blinken.
Baca berita selengkapnya di sini
Seorang mahasiswi di Rusia, Olesya Krivtsova terpaksa absen dari sejumlah mata kuliah di kampusnya.
Pasalnya, mahasiswi berusia 20 tahun itu kini telah menjadi tahanan rumah. Di kakinya terpasang peranti elektronik sehingga polisi bisa memantau setiap gerak-geriknya. Olesya ditangkap karena mengunggah konten-konten bernada antiperang di media sosial.
Salah satunya terkait dengan ledakan di jembatan yang menghubungkan Rusia dengan wilayah Krimea yang mereka aneksasi, pada Oktober 2022.
Baca selengkapnya di sini
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Pilot AS Meleset Tembak UFO | Taiwan Ancam Tembak Balon China
Pemimpin Republik Chechnya Ramzan Kadyrov mengatakan, suatu hari nanti dia akan mendirikan perusahaan militer swasta sendiri seperti tentara bayaran Grup Wagner.
Minat tersebut disampaikan Kadyrov melalui unggahan di Telegram pada Minggu (19/2/2023), sebagaimana dilansir Al Jazeera.
Grup Wagner yang saat ini ikut berperang di Ukraina, menurut Kadyrov, memperoleh hasil yang menakjubkan. Dia menambahkan, perusahaan-perusahaan militer swasta semacam itu memang diperlukan.
Baca selengkapnya di sini
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden melakukan kunjungan mendadak ke Ukraina pada Senin (20/2/2023).
Kunjungan Biden dilakukan jelang peringatan satu tahun invasi Rusia.
Ia menyatakan bahwa dukungan Washington ke Kyiv tak tergoyahkan, dan mengumumkan lebih banyak bantuan untuk Ukraina. Deutsche Welle (DW) melaporkan, sirene serangan udara terdengar di Kyiv sesaat sebelum berita kedatangan Biden dikonfirmasi.
Baca selengkapnya di sini
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Kisah Anjing Bailey | Pemilik Tanah Kampung Ilegal WNI di Malaysia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.