Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/02/2023, 19:28 WIB

CHENGDU, KOMPAS.com - Perusahaan Chengdu Ant Logistics di China mendapat pujian, karena meminta pelamar kerja dan perekrut memakai topeng untuk menghindari bias penilaian berdasarkan penampilan.

Video yang direkam oleh salah satu pelamar kerja ini pun viral di media sosial China.

Dikutip dari Oddity Central pada Senin (13/2/2023), video pendek ini menunjukkan beberapa orang bertopeng menunggu diwawancarai oleh perekrut yang kabarnya juga mengenakan topeng.

Baca juga: Belajar dari Mogok Kerja di Britania Raya

Pihak perusahaan mengeklaim, video diambil saat perekrutan rutin dua tahunan baru-baru ini dan topeng digunakan untuk menghilangkan bias berdasarkan penampilan.

Perusahaan logistik China tersebut menambahkan, metode rekrutmen yang tak biasa ini tak hanya mengurangi tingkat stres calon pekerja, tetapi juga menekankan bahwa Chengdu Ant Logistics lebih menghargai kemampuan individu daripada penampilan.

Video yang viral di media sosial China ini mendapat reaksi positif dari jutaan orang. Banyak di antaranya mengaku mereka tidak keberatan mengenakan topeng saat melamar pekerjaan baru.

Baca juga:

Pelamar kerja di Chengdu Ant Logistics, China, memakai topeng saat wawancara. Perusahaan mengeklaim, aturan ini dibuat agar perekrut tidak bias dengan penampilan pelamar kerja.BAIDU via ODDITY CENTRAL Pelamar kerja di Chengdu Ant Logistics, China, memakai topeng saat wawancara. Perusahaan mengeklaim, aturan ini dibuat agar perekrut tidak bias dengan penampilan pelamar kerja.
“Sebagai orang dengan fobia sosial, saya akan sangat menikmati wawancara kerja seperti ini,” tulis seseorang di media sosial Douyu.

"Ini kesetaraan, ketampanan tidak boleh dihitung," tambah netizen lainnya.

Namun, ada pihak yang meragukan keaslian penjelasan Chengdu Ant Logistics.

Meskipun video itu memang direkam oleh pelamar kerja, topengnya diduga digunakan untuk melindungi identitas karena wawancara disiarkan langsung.

Beberapa orang mengeklaim, setelah videonya viral Chengdu Ant Logistics mengubah wawancara tersebut menjadi aksi publisitas.

Baca juga: Fresh Graduate IPK 3,5 Lamar Kerja Jadi Manajer, Ditolak lalu Marah-marah

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pengacara New York Salahkan ChatGPT karena Sodorkan Penelitian Hukum Fiktif

Pengacara New York Salahkan ChatGPT karena Sodorkan Penelitian Hukum Fiktif

Global
China Berencana Atur Layanan Berbagi File seperti Bluetooth dan Airdrop

China Berencana Atur Layanan Berbagi File seperti Bluetooth dan Airdrop

Global
Pendiri WikiLeaks Julian Assange Berpotensi Diekstradisi ke AS

Pendiri WikiLeaks Julian Assange Berpotensi Diekstradisi ke AS

Global
Tuntutan Federal Bisa Penjarakan Trump atau Malah Naikkan Reputasinya?

Tuntutan Federal Bisa Penjarakan Trump atau Malah Naikkan Reputasinya?

Global
Mengungkap Sosok di Balik Situs Porno yang Jual Video Pelecehan Seksual Perempuan di Transportasi Umum Asia

Mengungkap Sosok di Balik Situs Porno yang Jual Video Pelecehan Seksual Perempuan di Transportasi Umum Asia

Global
Luas Kebakaran Hutan di Kanada Sudah Lampaui Sepertiga Pulau Jawa

Luas Kebakaran Hutan di Kanada Sudah Lampaui Sepertiga Pulau Jawa

Global
Biden Bersumpah Tak Pengaruhi Departeman Kehakiman AS dalam Kasus Trump

Biden Bersumpah Tak Pengaruhi Departeman Kehakiman AS dalam Kasus Trump

Global
Rangkuman Hari Ke-470 Serangan Rusia ke Ukraina: Lokasi Banjir Dibombardir, Kremlin Peringatkan Konsekuensi Ledakan Pipa Amonia

Rangkuman Hari Ke-470 Serangan Rusia ke Ukraina: Lokasi Banjir Dibombardir, Kremlin Peringatkan Konsekuensi Ledakan Pipa Amonia

Global
Donald Trump Didakwa Simpan Dokumen Rahasia, Diminta Hadir di Pengadilan

Donald Trump Didakwa Simpan Dokumen Rahasia, Diminta Hadir di Pengadilan

Global
Lagi, Malaysia Temukan Perkampungan Ilegal Warga Indonesia

Lagi, Malaysia Temukan Perkampungan Ilegal Warga Indonesia

Global
Isuzu Bantah Punya Rencana Pindahkan Pabrik dari Thailand ke Indonesia, Kemenperin Kekeh

Isuzu Bantah Punya Rencana Pindahkan Pabrik dari Thailand ke Indonesia, Kemenperin Kekeh

Global
Indonesia-Malaysia Teken Kerja Sama Pengakuan Sertifikat Halal, Apa Untungnya?

Indonesia-Malaysia Teken Kerja Sama Pengakuan Sertifikat Halal, Apa Untungnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Ukraina Ledakkan Pipa Ekspor Amonia | Kereta Terbakar di Austria

[POPULER GLOBAL] Ukraina Ledakkan Pipa Ekspor Amonia | Kereta Terbakar di Austria

Global
Makanan Sering Dicuri Teman Sekamar, Wanita Ini Bagikan Trik Aneh yang Viral

Makanan Sering Dicuri Teman Sekamar, Wanita Ini Bagikan Trik Aneh yang Viral

Global
Kabut Asap di AS dan Kanada Bisa Bertahan hingga Akhir Pekan

Kabut Asap di AS dan Kanada Bisa Bertahan hingga Akhir Pekan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com