Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Terdampak Kecelakaan Kereta di Ohio, Bau Bahan Kimia Menyengat

Kompas.com - 20/02/2023, 16:31 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

EAST PALESTINE, KOMPAS.com - Bagi John dan Lisa Hamner, warga East Palestine di Ohio, kehidupan mereka tersentak dan seperti terhenti pada pukul 20.55 pada 3 Februari 2023.

Itu adalah hari ketika kereta dengan muatan penuh racun tergelincir dari rel, hanya beberapa meter dari tempat usaha mereka yang cukup sukses, bisnis truk sampah. Mereka memulai usaha ini dari lima pelanggan, dan dalam 18 tahun, sekarang mereka telah punya 7.000 pelanggan di sekitar Kota Ohio.

"Kejadian ini benar-benar menghancurkan kehidupan kami," kata John kepada BBC, suaranya tertahan oleh tangis. Kami berdiri di halaman parkir tempat usahanya, di mana bau bahan-bahan kimia dan sulfur dari kereta yang tergelincir itu masih begitu menyengat.

Baca juga: 50 Gerbong Tergelincir dan Terbakar di Ohio AS, Warga Sekitar Dievakuasi

"Saya sampai di titik di mana saya ingin pergi dari sini," tambahnya. "Kami harus pindah. Kami tidak tahan lagi."

Setelah kereta itu terguling, kru darurat harus melakukan pelepasan terkendali bahan kimia vinil klorida dari lima gerbong yang berisiko meledak.

Kedua mata John merah dan bengkak, yang menurutnya, adalah dampak fisik yang masih tersisa dari tumpahan bahan kimia di East Palestine.

Namun John dan istrinya berkata kepada BBC bahwa luka yang paling dalam mereka derita adalah yang tak terlihat dan psikologis.

"Saya tidak bisa tidur. Sejauh ini saya sudah ke dokter dua kali, dan saya minum obat untuk gangguan kecemasan," ujarnya.

"Ini 10 kali lebih buruk dari sekadar kehilangan sumber pendapatan kami. Kami membangun bisnis ini."

John dan Lisa Hamners kehilangan bisnis truk sampah mereka karena kecelakaan kereta ini.BBC INDONESIA John dan Lisa Hamners kehilangan bisnis truk sampah mereka karena kecelakaan kereta ini.
Sama seperti suaminya, Lisa Hamner juga mengaku tidak bisa tidur bermalam-malam karena memikirkan usaha mereka, 10 karyawan perusahaan, dan kota tempat tinggalnya selama 20 tahun ini.

Sebagian pelanggan setia mereka kini telah membatalkan jasa pengumpulan sampah dan berkata mereka berencana untuk meninggalkan East Palestine.

"Saya merasa takut untuk orang-orang yang tinggal di sini," kata dia. "Semua orang tidak bisa tidur, karena dampak kejadian ini menjalar ke mana-mana. Ke pekerjaan, kesehatan Anda, dan kesehatan teman-teman Anda."

Berdiri di gundukan tanah sambil melihat ke arah beberapa gerbong kereta yang hancur berantakan dari kecelakaan itu, John mengatakan insiden ini seperti Chernobyl, kecelakaan nuklir pada April 1986 di Soviet Ukraina dulu.

John tidak sendiri. Selama dua hari berada di East Palestine, sejumlah warga lain berkata kepada BBC mereka menganggap kecelakaan kereta ini sebagai titik balik dalam sejarah kota mereka.

Setidaknya untuk beberapa waktu ke depan, hidup mereka akan dipisahkan oleh apa yang terjadi sebelum bencana pada 3 Februari itu, dan apa yang terjadi setelahnya.

Baca juga: Kecelakaan Kereta di Ohio Muntahkan Bahan Kimia Berbahaya, 2.000 Warga Dievakuasi

Halaman:

Terkini Lainnya

China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com