Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelidikan Ungkap Pastor di Portugal Lakukan Pelecehan Seksual terhadap 4.815 Anak di Bawah Umur

Kompas.com - 13/02/2023, 18:29 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

LISABON, KOMPAS.com – Hampir 5.000 anak di bawah umur di Portugal terungkap pernah menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh sosok pastor dalam 73 tahun terakhir.

"Pastor Katolik di Portugal telah melecehkan hampir 5.000 anak sejak tahun 1950," kata sebuah komisi independen "Penyelidikan Portugis" yang ditugaskan oleh Gereja Katolik Portugal pada Senin (13/2/2023).

Mereka melaporkan hasil penyelidikan tersebut setelah mendengar keterangan dari lebih dari 500 korban.

Baca juga: Rusia Tuding Ukraina Cabut Kewarganegaraan 15 Pastor, Sebut Zelensky Penganut Setanisme

Ribuan laporan pedofilia di dalam Gereja Katolik telah muncul di seluruh dunia dan Paus Fransiskus kini berada di bawah tekanan untuk mengatasi skandal tersebut.

"Kesaksian ini (dari ratusan korban) memungkinkan kami membangun jaringan korban yang jauh lebih besar, setidaknya mencapai 4.815 anak," kata psikiater anak Pedro Strecht dalam konferensi pers di Lisabon, dikutip dari AFP.

Pada Oktober 2022, tim yang terdiri dari enam ahli itu sempat mengatakan telah mencatat 424 laporan yang sah dari teduga korban pelecehan seksual oleh pastor.

Mereka pun sudah memperingatkan bahwa kesaksian mereka dapat menunjukkan jumlah korban yang jauh lebih besar.

Laporan tersebut pada saat itu mengungkap situasi serius terkait pelecehan seksual oleh pastor yang berlangsung selama beberapa dekade dan dalam beberapa kasus mencapai proporsi epidemi.

Baca juga: Pemakaman Paus Benediktus Dihadiri Ribuan Pastor

Batas waktu untuk mengajukan dakwaan telah kedaluwarsa untuk sebagian besar dugaan pelanggaran, tetapi 25 kasus telah dipindahkan ke polisi dan beberapa penyelidikan telah dibuka.

Salah satu kasus langka ini menyangkut "Alexandra", seorang wanita berusia 43 tahun yang meminta namanya disamarkan.

Alexandra mengaku diperkosa oleh seorang pastor selama pengakuan dosa ketika dia masih menjadi biarawati pemula berusia 17 tahun.

"Sangat sulit untuk membicarakan hal-hal ini di Portugal -negara dengan 80 persen penduduk menganut Katolik-," kata Alexandra kepada AFP dalam wawancara via telepon.

"Saya merahasiakannya selama bertahun-tahun tetapi menjadi semakin sulit untuk mengatasinya sendirian," tambah perempuan yang kini menjadi seorang ibu, terlatih dalam bidang IT, dan bekerja sebagai pembantu dapur itu.

Dia akhirnya melaporkan apa yang pernah dialami ke otoritas Gereja, tetapi mengaku kemudian "diabaikan".

Baca juga: Gara-gara Salah 1 Kata, Ribuan Pembaptisan Pastor Ini Selama 20 Tahun Tidak Sah

Menurut Alexandra, Uskup yang bertanggung jawab tidak melakukan apa pun selain menyampaikan keluhannya ke Vatikan, yang masih belum ditanggapi.

Tiga tahun kemudian, dia berkata dia telah menemukan di komisi independen dan mendapat dukungan psikologis yang dibutuhkan.

Pada April 2022, Manuel Clemente, Kardinal Patriark Lisbon dan wali tertinggi di Portugal, mengatakan dia siap untuk "mengakui kesalahan masa lalu" dan meminta "pengampunan" para korban.

"Uskup meminta maaf dan tidak berarti apa-apa bagi saya. Kami tidak tahu apakah mereka bersungguh-sungguh," tanggap Alexandra yang mengaku "muak" dengan Gereja dan menutup-nutupi pelecehan seksualnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com