MOSKWA, KOMPAS.com - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menuding Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebagai penganut setanisme.
Dia mengatakan hal itu setelah menyebut Zelensky mengesahkan keputusan pencabutan kewarganegaraan Ukraina terhadap 13 pastor dari Gereja Ortodoks Ukraina (UOC).
“Dan dia melakukannya saat Natal Ortodoks! Ini jelas Satanisme,” tulis Zakharova dio saluran Telegram-nya pada Sabtu (7/1/2023) sebagaimana dikutip dari Media Rusia, TASS.
Baca juga: Simbol Setanisme dalam Era Modern, Apa Artinya?
Pada Sabtu, media Ukraina, Levy Bereg melaporkan Zelenskyy telah menandatangani dekrit pencabutan kewarganegaraan Ukraina dari 13 pastor UOC.
Sejak November 2022, lembaga penegak hukum Ukraina disebut telah melakukan serangkaian penggerebekan terhadap gereja-gereja UOC.
Dalam agenda itu, Layanan Keamanan Ukraina (SBU) mengeklaim telah menemukan literatur pro-Rusia, jutaan uang tunai, serta materi yang menyangkal keberadaan Ukraina.
Beberapa pastor atau imam pun kemudian dituduh melakukan pengkhianatan tingkat tinggi, sabotase dan propaganda.
TASS memberitakan, pada 1 Desember, Zelensky mengeluarkan dekrit untuk memberlakukan resoslusi Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional tentang tentang aspek tertentu kegiatan organisasi keagamaan di Ukraina dan penerapan ekonomi khusus poribadi, serta tindakan pembatasan lainnya (sanksi).
Baca juga:
Hal tersebut diyakini pada dasarnya ditujukan untuk melarang UOC.
Lebih khusus lagi, Zelensky mengeluarkan perintah untuk mengajukan undang-undang ke parlemen tentang pelarangan organisasi keagamaan yang berafiliasi dengan pusat-pusat pengaruh di Rusia.
Di samping itu, Zelensky meminta Ukraina meningkatkan langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan melawan kegiatan subversive oleh layanan khusus Rusia di bidang keagamaan Ukraina.
Zelensky juga memerintahkan Ukraina mencermati piagam yang mengatur Gereja Ortodoks Ukraina untuk tanda-tanda hubungan kegerejaan dan kanonik dengan Patriarkat Moskwa.
Bukan rahasia bahwa Gereja Ortodok Rusia menjadi salah satu pendukung Presiden Rusia Vladimir Putin saat melakukan invasi ke Ukraina.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.