Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelamatan-penyelamatan “Ajaib” dari Gempa Turkiye

Kompas.com - 13/02/2023, 09:16 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC,AFP

ANKARA, KOMPAS.com – Seorang bayi berusia tujuh bulan berhasil diselamatkan dari puing-puing sebuah bangunan di Hatay, Turkiye, selang 139 jam setelah gempa mengguncang pada Senin (6/2/2023).

Di tempat lain di Hatay, seorang gadis berusia 12 tahun, Cudie, diselamatkan setelah terjebak selama 147 jam setelah gempa.

Media pemerintah juga melaporkan seorang anak berusia 13 tahun diselamatkan di Gaziantep pada Minggu (12/2/2023).

Baca juga: Gempa Turkiye Robohkan 6.000 Bangunan, 12 Orang Ditahan Termasuk Kontraktor

Saat menarik anak tersebut, tim penyelamat mengatakan, “kamu adalah keajaiban.”

BBC melaporkan, jumlah orang korban tewas akibat gempa di Turkiye dan Suriah telah meningkat menjadi lebih dari 33.000 jiwa.

Sedangkan Suriah belum melaporkan update jumlah kematian sejak Jumat (10/2/2023), jadi jumlah sebenarnya kemungkinan lebih tinggi.

Sejak gempa mengguncang pada Senin, harapan untuk menemukan lebih banyak korban selamat semakin menipis. Di lapangan, muncul perasaan bahwa misi penyelamatan akan segera berakhir.

Baca juga: Turkiye Tangkap 48 Orang karena Jarah atau Hendak Tipu Korban Gempa

Meski demikian, puluhan ribu penyelamat masih melanjutkan pencarian mereka sepanjang malam di daerah yang terkena dampak di Turkiye dan Suriah.

Bayi berusia tujuh bulan, Hamza, diselamatkan pada Sabtu (11/2/2023).

Rekaman video dari otoritas setempat menunjukkan, para penyelamat bersorak dan saling berpelukan saat berhasil menyelamatkan Hamza.

Video terpisah dari Kementerian Kesehatan Turkiye menunjukkan seorang gadis kecil ditandu dan melihat sekeliling pada Minggu pagi.

Baca juga: PBB Prediksi Korban Tewas Gempa Turkiye-Suriah Bisa Capai 50.000 Orang

Selain itu, ada rekaman yang menunjukkan seorang ayah dan anak perempuan diselamatkan dari sebuah gedung di Hatay. “Dia ingin dua cangkir teh yang enak,” kata salah satu penyelamat.

Di satu sisi, banyaknya bangunan yang runtuh akibat guncangan gempa juga memicu kritik terhadap keandalan pembangunan gedung-gedung di sana.

Dengan cepat, Turkiye menahan 12 orang terkait bangunan yang roboh di Provinsi Gaziantep dan Sanliurfa setelah diguncang gempa bumi bermagnitudo 7,8.

Kantor berita lokal DHA pada Sabtu (11/2/2023) melaporkan, orang-orang yang ditahan itu termasuk kontraktor.

Baca juga: Misi Kemanusiaan Indonesia di Turkiye Segera Tiba, KBRI Ankara Lakukan Persiapan Akhir

Sedikitnya 6.000 bangunan ambruk setelah gempa Turkiye melanda wilayah tersebut dan menewaskan lebih dari 28.000 orang.

Dikutip dari kantor berita AFP, amarah warga memuncak atas buruknya kualitas bangunan perumahan.

Diperkirakan akan ada lebih banyak penahanan setelah Wakil Presiden Turkiye Fuat Oktay pada Sabtu malam mengatakan kepada wartawan, jaksa sudah mengeluarkan 113 surat perintah penangkapan terkait bangunan-bangunan tersebut.

Jaksa sudah membuka investigasi di provinsi yang terkena dampak, termasuk Kahramanmaras dan distrik Pazarcik yang merupakan pusat gempa.

Baca juga: Korban Tewas Gempa Turkiye-Suriah Capai 28.192 jiwa, Penutupan Jendela Pencarian dan Penyelamatan Makin Dekat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Global
Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Global
Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Global
Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com