Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tewas Gempa Turkiye dan Suriah Melampaui 15.000

Kompas.com - 09/02/2023, 12:54 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber

ISTANBUL, KOMPAS.com - Jumlah korban tewas akibat bencana gempa bumi yang melanda Turkiye dan Suriah meningkat menjadi lebih dari 15.000 jiwa.

Hingga saat ini, ada lebih banyak mayat ditarik dari puing-puing rumah yang runtuh di zona bencana, kata badan manajemen bencana Turkiye, Kamis (9/2/2023).

Badan itu mengatakan 12.391 orang telah dipastikan tewas di Turki setelah gempa Senin (6/2/2023) dini hari dan serangkaian gempa susulan, yang meruntuhkan ribuan bangunan di tenggara Turkiye.

Baca juga: Muncul Teori Konspirasi AS Sengaja Ciptakan Gempa Turkiye Pakai Teknologi HAARP

Di sisi lain perbatasan di Suriah, 2.902 orang lainnya dilaporkan tewas.

Dilansir dari Associated Press, petugas penyelamat terus menarik orang yang masih hidup dari rumah yang rusak.

Harapan akan warga yang selamat mulai memudar di tengah suhu beku lebih dari tiga hari penuh sejak gempa melanda.

Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan pada hari Rabu (8/2/2023) mengakui adanya kekurangan dalam tanggapan negaranya terhadap gempa paling mematikan di dunia dalam lebih dari satu dekade itu.

Harapan bahwa akan ada lebih banyak korban selamat akan muncul dari puing-puing ribuan bangunan yang roboh pun kian menyusut.

Dengan jumlah korban tewas yang dikonfirmasi saat itu mendekati 12.000, Erdogan mengunjungi provinsi Hatay yang paling terpukul, di mana lebih dari 3.300 orang tewas dan seluruh lingkungan hancur.

Warga di sana mengkritik upaya pemerintah, mengatakan penyelamatan amat lambat

Baca juga: Twitter Down di Turkiye Setelah Warga Protes Lambatnya Bantuan Gempa

Erdogan, yang menghadapi perjuangan keras untuk terpilih kembali pada Mei, bereaksi terhadap rasa frustrasi yang meningkat.

Dia mengakui adanya masalah dengan tanggap darurat gempa magnitudo 7,8 itu.

Gempa juga menghancurkan landasan pacu di bandara Hatay, yang semakin mengganggu respons tanggap darurat.

Baca juga: Erdogan Kunjungi Turkiye Selatan, Pantau Kondisi Gempa

“Tidak mungkin bersiap menghadapi bencana seperti itu,” kata Erdogan.

“Kami tidak akan meninggalkan warga negara kami tanpa perawatan,” tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com