TEL AVIV, KOMPAS.com – Mantan Perdana Menteri Israel Naftali Bennet pernah bertanya kepada Presiden Rusia Vladimir Putin apakah dia berencana membunuh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di awal-awal invasi Rusia ke Ukraina.
Putin lantas menjawab bahwa dia berjanji untuk tidak membunuh Zelensky.
Hal tersebut diungkapkan Bennet dalam sebuah wawancara dengan jurnalis Israel Hanoch Daum yang ditayangkan di kanal YouTube milik Bennet.
Baca juga: Olaf Scholz: Putin Tak Pernah Ancam Saya atau Jerman
Dilansir dari The Hill, Minggu (5/2/2023), wawancara tersebut berlangsung hampir selama lima jam.
“Saya bertanya ‘ada apa dengan ini? Apakah Anda berencana untuk membunuh Zelensky’ Lalu dia menjawab ‘saya tidak akan membunuh Zelensky’,” kata Bennet dalam wawancara tersebut.
“Saya kemudian berkata kepadanya ‘saya harus mengerti bahwa Anda berjanji bahwa Anda tidak akan membunuh Zelensky’. Lalu dia berkata ‘saya tidak akan membunuh Zelensky’,” lanjut Bennett.
Bennett berkata kepada Daum bahwa dia memberi tahu Zelensky tentang janji Putin untuk tidak membunuh Presiden Ukraina itu.
Baca juga: Menurut Mantan Presiden Perancis, Putin Sangat Rasional
Saat menjabat sebagai Perdana Menteri Israel, Bennet berusaha menjadi meditator dalam perang Rusia-Ukraina.
Bennett mengeklaim, selama upaya mediasinya, Putin berjanji membatalkan permintaannya untuk pelucutan senjata Ukraina dan Zelensky bersumpah untuk tidak bergabung dengan NATO.
Menanggapi pernyataan Bennett, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba memperingatkan bahwa Putin adalah pembohong yang lihai.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.