Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 05/02/2023, 20:00 WIB

Pernyataan Scholz itu terungkap dalam wawancara dengan surat kabar mingguan Jerman, Bild am Sonntag. Keterangannya dimuat pada Minggu (5/2/2023).

Sebelumnya, mantan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson sempat mengaku kepada BBC untuk sebuah film dokumenter, bahwa Presiden Putin pernah mengancamnya dengan serangan rudal yang hanya akan memakan waktu satu menit.

Baca juga: Alasan Ukraina Tak Gunakan Senjata dari Barat untuk Serang Wilayah Rusia

Tak lama setelah itu, Kremlin mengatakan Boris Johnson telah berbohong.

Scholz mengatakan, percakapannya dengan Putin memperjelas bahwa mereka memiliki pandangan yang sangat berbeda tentang perang di Ukraina, yang oleh Rusia disebut sebagai "operasi militer khusus".

"Saya menjelaskan kepada Putin bahwa Rusia memiliki tanggung jawab tunggal atas perang tersebut," kata Scholz diberitakan Bild am Sonntag.

Dia menyebut, Rusia telah menginvasi tetangganya tanpa alasan, untuk mengambil bagian dari Ukraina atau seluruh negara di bawah kendalinya.

Karena memandang tindakan Rusia melanggar kerangka kerja perdamaian Eropa, Jerman memberi Ukraina bantuan keuangan, kemanusiaan, dan militer.

Scholz membeberkan, ada kesepakatan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy bahwa senjata yang dipasok oleh Barat hanya boleh digunakan di Ukraina dan bukan di wilayah Rusia.

Baca juga: Boris Johnson: Putin Pernah Ancam Akan Luncurkan Rudal ke Arah Saya

"Kami memiliki konsensus tentang itu," kata dia,sebagaimana dikutip dari AFP.

Putin menyebut operasi militer di Ukraina sebagai perjuangan untuk "melucuti" tetangganya, bekas republik Soviet, dan membela Rusia melawan Barat yang agresif.

Ukraina dan Barat menyebutnya perang ilegal untuk memperluas wilayah Rusia.

Di tengah meningkatnya tekanan internasional bulan lalu, Pemerintah Jerman telah mengumumkan rencana pengiriman tank Leopard 2 modern dari stok militer.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Scholz mengatakan, setiap pengiriman senjata dikoordinasikan dengan hati-hati dengan sekutu Barat, untuk menghindari eskalasi lebih lanjut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+