Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Alasan Ukraina Tak Gunakan Senjata dari Barat untuk Serang Wilayah Rusia

Kompas.com - 05/02/2023, 08:00 WIB

BERLIN, KOMPAS.com – Alasan Ukraina tak menggunakan senjata yang dipasok oleh Barat untuk menyerang wilayah Rusia adalah karena sudah ada konsensus mengenai hal itu.

Kanselir Jerman Olaf Scholz, mengatakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky setuju bahwa senjata yang dipasok oleh Barat tidak akan digunakan untuk menyerang wilayah Rusia.

"Ada konsensus mengenai hal ini," kata Scholz dalam wawancara dengan tabloid mingguan Bild am Sonntag yang diterbitkan pada Minggu (5/2/2023).

Baca juga: Mantan Presiden Rusia: Jika AS Terus Pasok Senjata, Seluruh Ukraina akan Terbakar

Sekutu Barat telah berjanji untuk mempersenjatai Ukraina dengan roket presisi, sistem rudal, dan tank saat pasukan Kyiv mencoba mendorong mundur pasukan Rusia di wilayah timur.

Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri telah membandingkan intervensi negara-negara seperti Jerman dengan perjuangan bangsanya selama Perang Dunia 2.

"Berulang kali kami dipaksa untuk menghalau agresi kolektif Barat," kata Putin pada Kamis (2/2/2023) pada peringatan 80 tahun kemenangan Soviet di Pertempuran Stalingrad.

Tapi, Scholz menolak perbandingan itu.

"Kata-katanya (Putin) adalah bagian dari serangkaian perbandingan sejarah yang tidak masuk akal yang dia gunakan untuk membenarkan serangan Rusia terhadap Ukraina,” ucap dia.

Namun, kata Scholz, yang terjadi adalah tidak ada yang membenarkan perang Rusia-Ukraina ini.

Baca juga:

“Bersama dengan sekutu, kami memasok tank tempur ke Ukraina sehingga dapat mempertahankan dirinya sendiri. Kami telah mempertimbangkan setiap pengiriman senjata dengan hati-hati, dalam koordinasi yang erat dengan sekutu kami, dimulai dengan Amerika,” jelas dia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanselir Jerman menyatakan bahwa pendekatan berbasis konsensus semacam itu akan menghindari eskalasi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Mantan Presiden Rusia Ancam Luncurkan Rudal Hipersonik ke ICC karena Terbitkan Perintahkan Tangkap Putin

Mantan Presiden Rusia Ancam Luncurkan Rudal Hipersonik ke ICC karena Terbitkan Perintahkan Tangkap Putin

Global
9 Warga China Ditembak Mati di Tambang Emas Afrika Tengah, Pemberontak Tuding Ulah Wagner

9 Warga China Ditembak Mati di Tambang Emas Afrika Tengah, Pemberontak Tuding Ulah Wagner

Global
20 Tahun Invasi AS ke Irak: Getirnya Masih Terasa Sampai Kini, Alasan Perang Bohong Belaka

20 Tahun Invasi AS ke Irak: Getirnya Masih Terasa Sampai Kini, Alasan Perang Bohong Belaka

Global
Xi Jinping Tiba di Moskwa Disambut Putin, Ini Agenda Kunjungannya

Xi Jinping Tiba di Moskwa Disambut Putin, Ini Agenda Kunjungannya

Global
Soal Perintah Penangkapan Putin, Kremlin: Jelas Tanda Permusuhan

Soal Perintah Penangkapan Putin, Kremlin: Jelas Tanda Permusuhan

Global
Curhat WN Ukraina di Bali soal Wacana Pencabutan Visa on Arrival

Curhat WN Ukraina di Bali soal Wacana Pencabutan Visa on Arrival

Global
Parlemen Thailand Dibubarkan Raja, Pemilu Segera Digelar

Parlemen Thailand Dibubarkan Raja, Pemilu Segera Digelar

Global
Mengenal Apa Itu Willow Project dan Kenapa Jadi Kontroversi di Alaska

Mengenal Apa Itu Willow Project dan Kenapa Jadi Kontroversi di Alaska

Global
Mantan Presiden Taiwan Akan Kunjungi China, Lawatan Perdana dalam 70 Tahun

Mantan Presiden Taiwan Akan Kunjungi China, Lawatan Perdana dalam 70 Tahun

Global
China Angkat Suara soal Perintah Penangkapan Putin dari ICC

China Angkat Suara soal Perintah Penangkapan Putin dari ICC

Global
Sejarah Hubungan Rusia dan China pada Masa Xi Jinping dan Putin

Sejarah Hubungan Rusia dan China pada Masa Xi Jinping dan Putin

Internasional
Raja Salman Undang Presiden Iran Kunjungi Arab Saudi, Disambut dengan Baik

Raja Salman Undang Presiden Iran Kunjungi Arab Saudi, Disambut dengan Baik

Global
NYPD Sudah Siap jika New York Rusuh Usai Trump Ditangkap

NYPD Sudah Siap jika New York Rusuh Usai Trump Ditangkap

Global
Makin Panas, Kim Jong Un Perintahkan Korea Utara Siap Luncurkan Serangan Nuklir Kapan Pun

Makin Panas, Kim Jong Un Perintahkan Korea Utara Siap Luncurkan Serangan Nuklir Kapan Pun

Global
Xi Jinping Akan Temui Putin di Rusia, Ukraina Cemas

Xi Jinping Akan Temui Putin di Rusia, Ukraina Cemas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+