Salah satu hambatan potensial untuk mengeksploitasi ini adalah biaya relatif yang lebih tinggi dari operasi ekstraksi — misalnya karena gaji dan kondisi pekerja yang lebih baik atau subsidi China — di negara-negara Eropa.
Baca juga: Miliarder Industri Tambang Komitmen Berikan Rp 1 Triliun untuk Membangun Kembali Ukraina
Saat ini, di kawasan Uni Eropa, hanya ada satu fasilitas pemisahan mineral jarang langka di Estonia. China memasok 95 persen magnet Uni Eropa, yang juga penting bagi sektor pertahanan.
Estonia rencananya akan meluncurkan pabrik magnet tahun ini dengan pabrik yang dijadwalkan akan dimulai pada 2025.
Uni Eropa sangat ingin mengamankan pasokan mineral logam tanah jarangnya sendiri dan untuk membatasi ketergantungannya pada China, sambil berharap untuk belajar dari kesulitannya yang disebabkan oleh pembatasan mendadak pada pengiriman bahan bakar fosil Rusia di tengah sanksi Uni Eropa setelah invasi Moskwa ke Ukraina.
Uni Eropa juga memperkirakan bahwa permintaan untuk mineral logam tanah jarang akan meningkat lima kali lipat dekade ini.
Baca juga: Ironi Insiden Ledakan di Tambang Turkiye, Warga Geram Presiden Erdogan Salahkan “Takdir”
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.