Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Kepayahan Cari Personel untuk Berperang di Ukraina

Kompas.com - 14/01/2023, 08:45 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

NEW YORK CITY, KOMPAS.com – Presiden Rusia Vladimir Putin disebut kepayahan mencari orang-orang untuk diterjunkan ke medan perang di Ukraina.

Hal tersebut disampaikan mantan Panglima NATO Laksamana James Stavridis kepada MSNBC pada Jumat (13/1/2023).

“Putin benar-benar kesulitan mendapatkan tenaga kerja,” kata Stavridis, sebagaimana dilansir Insider.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-324 Serangan Rusia ke Ukraina: Moskwa-Kyiv Saling Klaim Soledar, Perancis Segera Kirim Tank

Dia menambahkan, Putin sudah mencari personel ke mana-mana, mulai dari penjara hingga ke tempat penampungan tunawisma, dan bahkan merekrut pria berusia 50-an dan 60-an tahun.

“Putin akan mengambil apa saja. Ini adalah tanda betapa sulitnya perang ini baginya,” ucap Stavridis.

Rusia diperkirakan telah menderita kerugian sekitar 100.000 korban tewas dalam perang di Ukraina.

Pada September 2022, Putin mengumumkan mobilisasi parsial untuk merekrut 300.000 pria yang masuk kategori wajib militer dan komponen cadangan untuk dikerahkan ke Ukraina.

Baca juga: Sekutu Putin Usul Sita Properti Warga Rusia yang Hina Negara dari Luar Negeri

Kendati demikian, mobilisasi parsial memicu sejumlah demonstrasi dan puluhan ribu pria Rusia kabur dari negara itu.

Sementara itu, Rusia juga berusaha memperkuat barisannya melalui bantuan tentara bayaran dari Grup Wagner. Kelompok ini juga merekrut para tahanan untuk bertempur di garis depan.

BBC mengutip pejabat Inggris bahwa para tentara bayaran dari Grup Wagner sekarang terdiri dari sekitar 10 persen dari pasukan darat Rusia di Ukraina.

Pada Jumat, Rusia mengeklaim bahwa pasukannya telah merebut Soledar, sebuah kota di wilayah Donetsk, Ukraina timur.

Baca juga: Rusia Mengeklaim Telah Menguasai Kota Tambang Garam Soledar

Ukraina membantah klaim Rusia dan mengatakan bahwa pertempuran di Soledar sedang berlangsung.

Stavridis menyampaikan, penguasaan Soledar akan memberi pasukan Rusia sedikit dorongan moral. Akan tetapi, secara taktis penguasaan Soledar bukanlah perkembangan yang sangat signifikan dalam perang.

Soledar tidak jauh dari Bakhmut, kota berpenduduk sekitar 70.000 yang pernah ditaklukkan Rusia selama berbulan-bulan.

Institute for the Study of War (ISW), sebuah think tank yang berbasis di Washington DC, AS, melaporkan bahwa kemungkinan penguasaan Soledar bukanlan perkembangan yang signifikan secara operasional.

Halaman:

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com