Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Eropa: Lonjakan Covid-19 di China Bukan Ancaman Langsung, tapi...

Kompas.com - 11/01/2023, 06:50 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber

KOPENHAGEN, KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kawasan Eropa mengatakan pada Selasa (10/1/2023), bahwa wabah Covid-19 di China tidak menimbulkan ancaman langsung terhadap kawasan Eropa, tapi lebih banyak lagi informasi masih diperlukan.

China diketahui sedang berjuang melawan wabah virus corona secara nasional setelah secara tiba-tiba melonggarkan pembatasan.

Direktur kantor WHO untuk kawasan Eropa Hans Kluge mengatakan, berdasarkan informasi yang diterima organisasinya dari China, tidak ada ancaman langsung dari wabah Covid-19 di China terhadap kawasannya.

Baca juga: China Klaim Banyak Wilayah Sudah Lewati Puncak Lonjakan Kasus Covid

Namun, dia mengakui bahwa informasi yang lebih rinci dan teratur dari China diperlukan untuk memantau situasi yang berkembang.

“Tapi kami tidak bisa berpuas diri. Meskipun kami mengakui bahwa China telah membagikan informasi tentang pengurutan virus, kami membutuhkan informasi terperinci dan teratur, terutama tentang epidemiologi dan varian lokal, untuk memastikan dengan lebih baik mengenai situasi yang berkembang,” kata Kluge, sebagaimana dikutip dari Associated Press (AP).

Beberapa negara telah memberlakukan persyaratan pengujian Covid-19 pada para pelancong dari China.

Australia dan Kanada misalnya, telah mewajibkan pendatang dari China untuk mengikuti tes Covid-19 sebelum menaiki pesawat mereka.

Sementara, negara-negara lain termasuk Amerika Serikat (AS), India, Jepang, Korea Selatan, dan beberapa negara Eropa telah mengumumkan langkah-langkah Covid-19 yang lebih ketat pada pelancong dari China.

Baca juga: WHO: Lonjakan Covid China Mungkin Tidak Berdampak Signifikan di Eropa

Ini terjadi di tengah adanya keprihatinan mengenai kurangnya data tentang infeksi di China dan kekhawatiran akan munculnya varian baru.

Kluge menyadari sejumlah negara telah memberlakukan beberapa tindakan pencegahan terhadap pendatang dari China.

“Wajar bagi negara-negara untuk mengambil tindakan pencegahan demi untuk melindungi populasi mereka, sementara mereka menunggu informasi lebih rinci yang dibagikan melalui database yang dapat diakses publik,” ujar Kluge.

Dia menyinggung, setiap tindakan harus berakar pada sains, proporsional, dan tidak diskriminatif.

Pada bulan ini, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus sendiri mengatakan, bahwa WHO khawatir tentang risiko terhadap kehidupan di China di tengah ledakan penyebaran virus corona di seluruh negeri dan kurangnya data mengenai wabah itu dari pemerintah China.

Dia menyebuy, WHO baru-baru ini bertemu dengan pejabat China untuk menggarisbawahi pentingnya berbagi lebih banyak rincian tentang masalah Covud-19, termasuk tingkat rawat inap dan urutan genetik, bahkan ketika pandemi terus surut secara global sejak dimulai pada akhir 2019.

Baca juga: China Hentikan Visa Jangka Pendek Korsel, Langkah Pembalasan pada Pembatasan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com