KYIV, KOMPAS.com – Pasukan Rusia dan Ukraina saling balas serangan artileri di medan perang pada Jumat (6/1/2023) meski Presiden Rusia Vladimir Putin menyerukan gencatan senjata.
Putin menyerukan gencatan senjata selama 36 jam mulai Jumat tengah hari hingga Sabtu (7/1/2023) tengah malam guna merayakan Natal Gereja Ortodoks Rusia.
Untuk diketahui, Gereja Ortodoks Rusia merayakan Natal setiap pada 7 Januari, bukan 25 Desember.
Baca juga: Alasan Warga Ukraina Yakin Bisa Kalahkan Rusia pada 2023
Di satu sisi, Ukraina menolak gencatan senjata. Kyiv mengatakan, seruan gencatan senjata tersebut sengaja dimanfaatkan Moskwa untuk memperkuat pasukannya.
“Gencatan senjata apa? Bisakah kamu mendengar?” kata seorang tentara Ukraina saat sebuah ledakan terdengar di kejauhan di garis depan dekat Kreminna di Ukraina timur.
“Apa yang ingin mereka capai jika terus menembak? Kami tahu, kami telah belajar untuk tidak memercayai mereka,” sambungnya, sebagaimana dilansir Reuters.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, pasukannya mulai mengamati gencatan senjata sejak Jumat siang waktu Moskwa di sepanjang garis kontak.
Akan tetapi, sambung Kementerian Pertahanan Rusia, pasukan Ukraina terus menembaki daerah berpenduduk dan posisi militer.
Reporter Reuters di garis depan mendengar ledakan. Seorang pasukan Ukraina mengatakan, ledakan itu merupakan tembakan roket Rusia yang masuk. Ukraina menembak balik dari tank.
Baca juga: Jerman Akan Kirim 40 Kendaraan Tempur Marder ke Ukraina
“Situasi hari ini sama persis dengan kemarin, lusa, pekan lalu, dan bulan lalu,” kata salah seorang tentara Ukraina kepada Reuters sambil menutupi wajahnya dengan kerudung.
“Tidak ada gunanya berbicara dengan mereka, percaya pada janji, perintah, dan keputusan mereka,” sambungnya.
Seorang saksi di Donetsk juga melaporkan suara artileri yang ditembakkan dari posisi kelompok separatis pro-Rusia di pinggiran kota setelah gencatan senjata diberlakukan.
Baca juga: Ukraina Tolak Seruan Gencatan Senjata Putin
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.