KYIV, KOMPAS.com – Serangan Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ke-317 pada Jumat (6/1/2023) sejak dimulai pada 24 Februari.
Berikut kami rangkumkan invasi Rusia ke Ukraina hari ke-317, sebagaimana dilansir Reuters.
Baca juga: Ukraina Tolak Seruan Gencatan Senjata Putin
Gencatan senjata sepihak dalam perang di Ukraina yang diumumkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin secara resmi mulai berlaku pada Jumat.
Akan tetapi, beberapa jam menjelang gencatan senjata muncul laporan pertempuran baru.
Televisi Rusia, Channel 1, mengabarkan bahwa gencatan senjata dimulai pada Jumat siang hari waktu Moskwa di sepanjang garis kontak dalam konflik.
Putin memerintahkan pasukan Rusia untuk berhenti menembak mulai tengah hari sebagai tanggapan atas seruan gencatan senjata Natal dari pemimpin Gereja Ortodoks Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak gencatan senjata dan menyebutnya tipuan.
Penasihat Zelensky, Mikhailo Podolyak, menuturkan bahwa Rusia harus meninggalkan wilayah pendudukan, baru setelah itu akan ada gencatan senjata sementara.
Presiden AS Joe Biden menyampaikan, tawaran gencatan senjata adalah tanda keputusasaan.
Baca juga: Narapidana Rusia yang Ikut Berperang di Ukraina Dibebaskan, Diminta Tak Tergoda Membunuh
Paket senjata baru AS untuk Ukraina akan bernilai sekitar 2,8 miliar dollar AS, kata pejabat AS kepada Reuters.
Jerman ingin mengirimkan sekitar 40 kendaraan tempur infanteri Marder ke Ukraina sebelum akhir kuartal pertama.
Kremlin mengatakan, Putin memberi tahu Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan bahwa Rusia siap untuk pembicaraan damai dengan syarat Kyiv mengakui pencaplokan Rusia atas wilayah Ukraina.
Erdogan mengatakan, Turkiye siap untuk mengambil tugas mediasi untuk mengamankan perdamaian abadi.
Akan tetapi, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan negosiasi perdamaian yang serius masih jauh.
Baca juga: Rusia Mau Dialog dengan Ukraina asal Kyiv Rela Wilayahnya Dicaplok Rusia
AS meyakini bahwa Yevgeny Prigozhin, pendiri kelompok tentara bayaran Grup Wagner sekaligus sekutu Putin, ingin menguasai tambang garam dan gipsum di dekat Bakhmut.
Kantor kejaksaan umum Ukraina mengatakan sedikitnya 452 anak tewas dan 877 terluka dalam perang.
Militer Ukraina menginformasikan bahwa Rusia fokus pada serangan di sektor Bakhmut di wilayah Donetsk.
Baca juga: Diaspora Indonesia Hidup di Tengah Perang Ukraina: Mati Lampu 10 Jam, Ketakutan Disetop Tentara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.