MOSKWA, KOMPAS.com – Pendiri pasukan tentara bayaran Rusia Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin, membebaskan para narapidana yang telah menyelesaikan kontrak mereka dalam perang di Ukraina.
Dia meminta para narapidana tersebut untuk tidak tergoda membunuh ketika sudah kembali di kehidupan warga sipil, sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (5/1/2023).
Setelah Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan invasinya ke Ukraina pada 24 Februari, Prigozhin muncul dari bayang-bayang dan merekrut ribuan orang dari penjara.
Baca juga: Ukraina Klaim Tewaskan 800 Tentara Rusia dalam 24 Jam
Prigozhin menawarkan para narapidana kesempatan untuk bebas dan menikmati kehidupan sebagai warga sipil jika mau diterjunkan ke beberapa pertempuran paling berbahaya di Ukraina.
Prigozhin telah mendapat sanksi dari negara-negara Barat atas perannya di Grup Wagner.
Kantor berita RIA merilis rekaman Prigozhin berjabat tangan dengan kelompok narapidana pertama yang telah dibebaskan setelah diterjunkan di medan perang selama enam bulan.
“Jangan minum terlalu banyak, jangan pakai narkoba, jangan memperkosa,” kata Prigozhin kepada para mantan narapidana yang disambut gelak tawa.
Baca juga: Serangan Mematikan Ukraina Ungkap Kelemahan Baru Rusia
Dia menambahkan, polisi seharusnya juga memperlakukan para narapidana yang dibebaskan tersebut dengan hormat.
“Kalian telah belajar banyak - pertama-tama: bagaimana cara membunuh musuh. Aku benar-benar tidak ingin kalian melatih skill itu di wilayah terlarang. Jika kalian ingin membunuh musuh lagi, kembali,” ujar Prigozhin.
Para mantan tahanan diterbangkan dari lokasi rahasia yang menurut RIA berada di wilayah Krasnodar, Rusia selatan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.