Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerman Akan Kirim 40 Kendaraan Tempur Marder ke Ukraina

Kompas.com - 06/01/2023, 22:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

BERLIN, KOMPAS.com – Jerman akan mengirim sekitar 40 kendaraan tempur infanteri Marder ke Ukraina dalam beberapa pekan ke depan.

Bantuan tersebut merupakan bagian dari fase terbaru dukungan ke Ukraina yang dikoordinasikan dengan AS, sebagaimana dilansir AFP, Jumat (6/1/2023).

Pada Kamis (5/1/2023), Presiden AS Joe Biden dan Kanselir Jerman Olaf Scholz mengumumkan bahwa kedua negara mengirimkan kendaraan tempur bersenjata lengkap ke Ukraina.

Baca juga: Ukraina Tolak Seruan Gencatan Senjata Putin

Bantuan tersebut dimaksudkan untuk membantu Kyiv mengusir invasi Rusia.

Dalam pengumuman tersebut, AS akan mengirim kendaraan tempur Bradley sementara Jerman akan memasok Marder.

Bradley biasanya dipersenjatai dengan meriam otomatis 25 mm, senapan mesin 7,62 mm, dan rudal anti-tank.

Juru Bicara Pemerintah Jerman Steffen Hebestreit pada Jumat mengatakan, sekitar 40 Marder akan dikirim ke Ukraina. Jumlah tersebut cukup untuk melengkapi satu batalion pasukan.

Baca juga: Narapidana Rusia yang Ikut Berperang di Ukraina Dibebaskan, Diminta Tak Tergoda Membunuh

“Ke-40 kendaraan ini akan siap pada kuartal pertama sehingga dapat diserahkan ke Ukraina,” kata Hebestreit.

Dia menambahkan, pelatihan bagi tentara Ukraina untuk menggunakan kendaraan tersebut juga akan diberikan di Jerman.

Ukraina telah lama meminta persenjataan yang lebih berat, termasuk tank, yang memungkinkannya melakukan operasi onfensif.

Akan tetapi, Barat selalu menolak mengirim persenjataan berat dengan alasan takut terseret ke dalam perang atau memprovokasi Rusia.

Baca juga: Rusia Mau Dialog dengan Ukraina asal Kyiv Rela Wilayahnya Dicaplok Rusia

Namun, Ukraina baru-baru ini mendapatkan momentumnya dan negara-negara Barat telah memperluas jangkauan senjata yang disediakan.

Pengumuman AS-Jerman disampaikan selang sehari setelah Perancis berjanji untuk mengirimkan tank ringan AMX-10 RC.

Jerman juga mengatakan akan mengikuti langkah AS untuk mengirimkan sistem pertahanan udara Patriot yang canggih ke Ukraina.

Baca juga: Diaspora Indonesia Hidup di Tengah Perang Ukraina: Mati Lampu 10 Jam, Ketakutan Disetop Tentara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com