Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Kelompok Janda Tentara Rusia Minta Putin Perintahkan Mobilisasi Pasukan Besar-besaran di Ukraina...

Kompas.com - 04/01/2023, 10:29 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com - Sebuah kelompok patriotik yang menaungi janda tentara Rusia telah meminta Presiden Vladimir Putin untuk memerintahkan mobilisasi pasukan besar-besaran guna memastikan kemenangan di Ukraina.

Putin telah berada di bawah tekanan kuat untuk memberikan kemenangan di Ukraina setelah mengirim pasukan Rusia pada 24 Februari 2022 lalu.

Dia menyebut agenda tersebut sebagai operasi militer khusus dengan maksud demiliterisasi de-Nazifikasi Ukraina.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-314 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Rusia Marah, Putin Siapkan Film

"Kami meminta Presiden kami, Vladimir Vladimirovich Putin, untuk mengizinkan Angkatan Darat Rusia melakukan mobilisasi skala besar," kata Kelompok Janda Tentara Rusia dalam sebuah posting di Telegram, dikutip dari Reuters.

Kelompok itu pun meminta Putin untuk menutup perbatasan negara agar tidak ada pria Rusia yang melarikan diri.

"Kami meminta Presiden kami, Panglima Tertinggi kami, untuk melarang kepergian pria usia militer dari Rusia. Dan, kami memiliki hak moral penuh untuk melakukan ini. Suami kami meninggal melindungi orang-orang ini, tetapi siapa yang akan melindungi kami jika mereka kabur?" beber mereka.

Reuters melaporkan, Kremlin tidak segera menanggapi permintaan komentar atas permohonan dari kelompok janda tersebut.

Baca juga: Putin Beberapa Kali Tahan Batuk Saat Pidato Tahun Baru

Namun, Putin pernah berkata pada bulan lalu bahwa belum perlu ada mobilisasi tambahan.

Putin sendiri pernah memerintahkan apa yang dia sebut sebagai "mobilisasi parsial" pada 21 September.

Pada agenda itu, sekitar 300.000 orang Rusia ditarget dapat direkrut untuk menjadi tentara cadangan.

Seorang perwakilan dari kelompok janda mengatakan kepada Reuters, bahwa semua pria Rusia yang sehat harus dimobilisasi untuk membela Tanah Air.

"Perang yang akan datang akan membutuhkan sumber daya yang sangat berbeda: manusia, psikologis, ekonomi. Melindungi Tanah Air adalah kewajiban," katanya.

Putin selama berbulan-bulan telah menyatakan perang sebagai bagian dari perjuangan sejarah yang jauh lebih luas antara Rusia dan Barat yang menurut kepala Kremlin ingin mengukir dan menghancurkan Rusia.

Kekuatan Barat menyangkal bahwa mereka bertujuan untuk menghancurkan Rusia.

Dalam pesan Malam Tahun Baru, Putin mengatakan bahwa membela Tanah Air adalah tugas suci semua orang Rusia dan menjanjikan kemenangan di Ukraina.

Ukraina dan Barat mengatakan Putin tidak memiliki pembenaran atas apa yang mereka sebut sebagai perang pendudukan gaya kekaisaran.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-312 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Tahun Baru | Putin dan Zelensky Pidato

Kelompok janda itu sendiri baru mulai bekerja sekitar dua bulan lalu untuk membantu para istri tentara yang tewas di Ukraina dan berhubungan dengan pemerintah Kremlin, menurut perwakilannya.

"Kami terus berhubungan dengan administrasi kepresidenan, dan jika perlu, kami mengirimkan permintaan untuk menerima dukungan beberapa hal," kata perwakilan itu.

Kelompok itu mengatakan bahwa sekaranglah waktunya untuk melakukan tindakan keras untuk bertahan melawan kekuatan jahat yang berkumpul di sekitar perbatasan Rusia.

"Hari ini, semua kejahatan dunia telah bersatu melawan Rusia - seluruh dunia Barat telah berbalik melawan kita," kata kelompok itu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

AS Kirim Kapal Perang Jelang Pelantikan Presiden Taiwan

AS Kirim Kapal Perang Jelang Pelantikan Presiden Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Global
Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Global
Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Global
Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Global
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Global
Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com