Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Pembunuhan 4 Mahasiswa Idaho yang Gemparkan AS, Tersangka S3 Kriminologi

Kompas.com - 31/12/2022, 14:33 WIB
BBC INDONESIA,
Bernadette Aderi Puspaningrum

Tim Redaksi

MOSKOW, KOMPAS.com - Seorang mahasiswa strata tiga kriminologi ditangkap sebagai tersangka atas pembunuhan 4 mahasiswa Idaho yang menggemparkan Amerika Serikat (AS).

Bryan Christopher Kohberger (28 tahun), ditahan di Pennsylvania, lebih dari 4.020 kilometer dari tempat kejadian perkara (TKP), yaitu sebuah rumah kontrakan di Kota Moskow, dekat kampus Universitas Idaho.

Di lokasi tersebut, pada Minggu (13/11/2022), Xana Kernodle, Ethan Chapin, Kaylee Goncalves, dan Madison Mogen ditemukan tewas ditikam di tempat tidur mereka.

Beberapa dari mereka, yang semuanya berusia 20 atau 21 tahun, mengalami luka yang khas akibat membela diri.

Pemeriksaan post-mortem menemukan keempatnya mungkin sedang tidur ketika mereka diserang. Polisi mengatakan tidak ada bukti kekerasan seksual.

Baca juga: Terlibat Pembunuhan Lebih dari 10.000 Tahanan, Mantan Juru Ketik Nazi Divonis 2 Tahun Penjara

Penyelidikan yang rumit

Selama berminggu-minggu setelah kematian keempat korban tersebut, para anggota keluarga menyuarakan rasa frustrasi mereka atas perkembangan penyelidikan.

Baru pada Jumat (30/12/2022), Kohberger akhhirnya ditangkap di dekat Kota Scranton, Negara Bagian Pennsylvania oleh kepolisian negara bagian dan agen FBI.

Dia dilacak hingga ke rumah orang tuanya di Albrightsville, menurut para pejabat kepada CBS, mitra BBC di AS.

Dia telah menghadap hakim dan ditahan tanpa jaminan, serta diperkirakan akan diekstradisi ke Idaho.

Jaksa Wilayah Latah, Bill Thompson, mengatakan dalam konferensi pers bahwa tersangka menghadapi empat dakwaan pembunuhan tingkat pertama dan perampokan.

Tersangka disebut berstatus mahasiswa PhD atau strata tiga di bidang peradilan pidana dan kriminologi di Universitas Washington State.

Kampusnya di Kota Pullman, Negara Bagian Washington, yang juga kota tempat tinggalnya, berjarak 10 mil berkendara dari Kota Moskow, Idaho.

"Ini adalah kasus yang rumit dan luas," kata kepala polisi Moskow, James Fry, dengan nada emosional.

Baca juga: Ribuan Dokumen Terkait Pembunuhan John F Kennedy Dipublikasikan Tanpa Diedit, Apa Isinya?

"Rangkaian pembunuhan tersebut telah mengguncang komunitas ini dan tidak ada penangkapan yang akan mengembalikan para mahasiswi muda ini," katanya kepada wartawan.

Polisi tidak mengungkap motif Kohberger. Alasannya, mereka perlu merahasiakan detil tertentu untuk menguatkan dakwaan di persidangan. Mereka mengatakan sedang menyelidiki apakah tersangka mengenal para korban.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com