SYDNEY, KOMPAS.com - Australia bersiap merayakan Malam Tahun Baru pertama yang bebas setelah dua tahun pembatasan Covid-19.
Lebih dari satu juta orang yang bersuka ria diperkirakan akan berduyun-duyun ke tepi pelabuhan Sydney dan menonton pertunjukan kembang api.
Dilansir Reuters, Sydney adalah salah satu kota besar pertama di dunia yang menyambut tahun varu dan menarik banyak penonton TV di seluruh dunia, dengan hitung mundur publik dan pertunjukan kembang api di atas Opera House yang ikonik.
Baca juga: Kabar Terbaru Novak Djokovic Setelah Dideportasi Australia
Penguncian pada akhir tahun 2020 dan lonjakan kasus Omicron pada akhir tahun 2021 menyebabkan pembatasan kerumunan dan pengurangan perayaan.
Namun, pembatasan perayaan telah dicabut tahun ini setelah Australia, seperti banyak negara di dunia, membuka kembali perbatasannya dan menghapus pembatasan jarak sosial.
"Malam Tahun Baru ini kami mengatakan Sydney kembali saat kami memulai perayaan di seluruh dunia dan membawa Tahun Baru dengan luar biasa," kata Clover Moore, Wali Kota Sydney.
Baca juga: Insiden Beruntun Warga Tenggelam di Perairan Australia saat Akhir Pekan Natal
"2022 telah menjadi tahun tantangan yang signifikan karena kami terus bekerja untuk pulih dari dampak pandemi Covid-19, tetapi malam ini kami melupakan tahun itu dan melihat dengan harapan ke tahun 2023," ujarnya.
Pelangi warna akan menerangi Sydney Harbour, dengan 2.000 kembang api akan diluncurkan dari empat layar Sydney Opera House dan 7.000 kembang api dari lebih banyak posisi di Sydney Harbour Bridge dibandingkan sebelumnya.
Untuk pertama kalinya dalam 12 tahun, kembang api akan diluncurkan dari empat atap gedung untuk membingkai pertunjukan spektakuler tersebut, kata penyelenggara.
Baca juga: Tse Chi Lop atau El Chapo Asia Diekstradisi ke Australia, Sempat Buron 10 Tahun
Sebelum pandemi, lebih dari satu juta orang akan bergabung dalam perayaan di lapangan di Sydney saat satu miliar penonton menonton dari bagian lain dunia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.