Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Australia Sambut Tahun Baru Pertama Tanpa Pembatasan Covid-19

Kompas.com - 31/12/2022, 13:30 WIB

SYDNEY, KOMPAS.com - Australia bersiap merayakan Malam Tahun Baru pertama yang bebas setelah dua tahun pembatasan Covid-19.

Lebih dari satu juta orang yang bersuka ria diperkirakan akan berduyun-duyun ke tepi pelabuhan Sydney dan menonton pertunjukan kembang api.

Dilansir Reuters, Sydney adalah salah satu kota besar pertama di dunia yang menyambut tahun varu dan menarik banyak penonton TV di seluruh dunia, dengan hitung mundur publik dan pertunjukan kembang api di atas Opera House yang ikonik.

Baca juga: Kabar Terbaru Novak Djokovic Setelah Dideportasi Australia

Penguncian pada akhir tahun 2020 dan lonjakan kasus Omicron pada akhir tahun 2021 menyebabkan pembatasan kerumunan dan pengurangan perayaan.

Namun, pembatasan perayaan telah dicabut tahun ini setelah Australia, seperti banyak negara di dunia, membuka kembali perbatasannya dan menghapus pembatasan jarak sosial.

"Malam Tahun Baru ini kami mengatakan Sydney kembali saat kami memulai perayaan di seluruh dunia dan membawa Tahun Baru dengan luar biasa," kata Clover Moore, Wali Kota Sydney.

Baca juga: Insiden Beruntun Warga Tenggelam di Perairan Australia saat Akhir Pekan Natal

"2022 telah menjadi tahun tantangan yang signifikan karena kami terus bekerja untuk pulih dari dampak pandemi Covid-19, tetapi malam ini kami melupakan tahun itu dan melihat dengan harapan ke tahun 2023," ujarnya.

Pelangi warna akan menerangi Sydney Harbour, dengan 2.000 kembang api akan diluncurkan dari empat layar Sydney Opera House dan 7.000 kembang api dari lebih banyak posisi di Sydney Harbour Bridge dibandingkan sebelumnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk pertama kalinya dalam 12 tahun, kembang api akan diluncurkan dari empat atap gedung untuk membingkai pertunjukan spektakuler tersebut, kata penyelenggara.

Baca juga: Tse Chi Lop atau El Chapo Asia Diekstradisi ke Australia, Sempat Buron 10 Tahun

Sebelum pandemi, lebih dari satu juta orang akan bergabung dalam perayaan di lapangan di Sydney saat satu miliar penonton menonton dari bagian lain dunia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Reuters
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Putin Peringatkan Inggris Jangan Pasok Amunisi dengan Depleted Uranium ke Ukraina, Jika Tidak...

Putin Peringatkan Inggris Jangan Pasok Amunisi dengan Depleted Uranium ke Ukraina, Jika Tidak...

Global
Gempa M 6,5 Guncang Afghanistan dan Pakistan 30 Detik, Korban Tewas Mulai Ditemukan

Gempa M 6,5 Guncang Afghanistan dan Pakistan 30 Detik, Korban Tewas Mulai Ditemukan

Global
[POPULER GLOBAL] Kisah Istri Ternyata Saudara Kandung | Polemik Timnas Israel

[POPULER GLOBAL] Kisah Istri Ternyata Saudara Kandung | Polemik Timnas Israel

Global
Parlemen Thailand Dibubarkan, Pemilu Digelar Mei 2023

Parlemen Thailand Dibubarkan, Pemilu Digelar Mei 2023

Global
20 Tahun Perang Irak: Cerita Orang yang Percaya Bisa Cegah Konflik

20 Tahun Perang Irak: Cerita Orang yang Percaya Bisa Cegah Konflik

Global
Viral Video Palang Tol Rusak, jadi Mirip Game Pinball di Komputer

Viral Video Palang Tol Rusak, jadi Mirip Game Pinball di Komputer

Global
Hari Pertama Sekolah, Bapak-Ibu Ini Pakai Seragam SD Semangati Anaknya Masuk Kelas

Hari Pertama Sekolah, Bapak-Ibu Ini Pakai Seragam SD Semangati Anaknya Masuk Kelas

Global
Ramadhan 2023, di UEA Dilarang Menolak Ajakan Bukber

Ramadhan 2023, di UEA Dilarang Menolak Ajakan Bukber

Global
Rusia Balas ICC atas Surat Penangkapan Putin, Seret Jaksa ke Penyelidikan Kriminal

Rusia Balas ICC atas Surat Penangkapan Putin, Seret Jaksa ke Penyelidikan Kriminal

Global
Jutaan Dollar AS Terkumpul di London untuk Dukung ICC Adili Putin

Jutaan Dollar AS Terkumpul di London untuk Dukung ICC Adili Putin

Global
Tahun Ajaran Baru Dimulai di Afghanistan, tapi Tak Ada yang Sekolah

Tahun Ajaran Baru Dimulai di Afghanistan, tapi Tak Ada yang Sekolah

Global
Kronologi Kasus Trump dengan Bintang Porno Stormy Daniels dan Isu Uang Tutup Mulut Rp 2 Miliar

Kronologi Kasus Trump dengan Bintang Porno Stormy Daniels dan Isu Uang Tutup Mulut Rp 2 Miliar

Global
Grup Wagner Klaim Kuasai 70 Persen Kota Bakhmut di Ukraina

Grup Wagner Klaim Kuasai 70 Persen Kota Bakhmut di Ukraina

Global
Pria Ini Baru Tahu Istrinya Ternyata Saudara Kandungnya Setelah Punya 2 Anak

Pria Ini Baru Tahu Istrinya Ternyata Saudara Kandungnya Setelah Punya 2 Anak

Global
Bartender Ini Resign karena Tak Boleh Mabuk di Luar Jam Kerja

Bartender Ini Resign karena Tak Boleh Mabuk di Luar Jam Kerja

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+