Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pembunuhan Anak dalam Koper di Selandia Baru: Ibu Korban Jadi Tersangka

Kompas.com - 30/11/2022, 21:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Guardian

 

AUCKLAND, KOMPAS.com - Seorang wanita yang didakwa dengan pembunuhan dua anak yang mayatnya ditemukan di dalam koper di Selandia Baru awal tahun ini ternyata adalah ibu dari korban.

Fakta tersebut muncul di pengadilan Selandia Baru, saat tersangka terlihat untuk pertama kalinya di negara tersebut.

Tampil di pengadilan distrik Manukau, Auckland, wanita berusia 42 tahun itu berdiri diam mengenakan jaket berkerudung berwarna krem, sebelum ditahan tanpa pembelaan.

Baca juga: Perkembangan Kasus Tuduhan Pemerkosaan Donald Trump

Tersangka tiba di Selandia Baru pada Selasa (29/11/2022) setelah diekstradisi oleh otoritas Korea Selatan, yang mengatakan telah menyerahkan "bukti penting" bersama dengan tersangka.

Identitas wanita itu akan dirahasiakan, setidaknya sampai persidangan berikutnya, yang dijadwalkan pada 14 Desember.

Dia dan anak-anaknya sama-sama dilindungi oleh perintah penahanan sementara yang ketat, yang mencegah publikasi nama mereka dan beberapa detail identitas.

Di pengadilan pada Rabu (30/11/2022), melalui seorang penerjemah tersangka meminta untuk berbicara dengan hakim.

Tetapi pengacaranya mengintervensi wanita itu dengan mengatakan: “Terima kasih, Yang Mulia. Saya pikir akan lebih baik jika mungkin dia tidak melakukannya.”

Hakim Gus Andrre Wiltens menjawab: “Saya setuju.”

Baca juga: Perancis Dikejutkan dengan Pembunuhan Inspektur Pajak

Dua anak kecil yang menjadi korban berusia sekitar lima hingga 10 tahun.

Jenazah keduanya disembunyikan di dalam koper selama beberapa tahun sebelum sebuah keluarga Auckland membeli koper tersebut di lelang online fasilitas penyimpanan.

Mereka membawa pulang koper-koper itu pada awal Agustus, sebelum menemukan dan menghubungi polisi.

Menteri Kehakiman Korea Selatan Han Dong-hoon mengeluarkan perintah ekstradisi wanita itu bulan ini.

Pengadilan tinggi Seoul sebelumnya memberikan persetujuan untuk ekstradisinya setelah dia menyatakan persetujuannya secara tertulis.

Wanita itu sebelumnya membantah tuduhan tersebut, setelah dia muncul sebentar di depan umum saat transit ke Seoul. Menanggapi setiap pertanyaan saat dia dipindahkan oleh polisi, wanita itu berkata: "Saya tidak melakukannya."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com