Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemukul Kepala Suami Ketua DPR AS dengan Palu Hadapi Tuduhan Percobaan Pembunuhan

Kompas.com - 30/10/2022, 09:01 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Reuters

SAN FRANCISCO, KOMPAS.com - Pria pemukul kepala suami Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi dengan palu menghadapi tuduhan percobaan pembunuhan dan kejahatan lainnya.

Saat masuk ke rumah Nancy Pelosi dan suaminya di San Francisco, penyusup tersebut berteriak, "Di mana Nancy?"

Polisi awalnya menolak memberikan motif serangan pada Jumat (28/10/2022) terhadap Paul Pelosi (82), yang menurut DPR AS menjalani operasi patah tulang tengkorak dan cedera lengan serta tangan kanannya. Dokter memperkirakan dia dapat pulih sepenuhnya.

Baca juga: Suami Ketua DPR AS Nancy Pelosi Diserang dengan Palu

Insiden itu memicu kekhawatiran tentang kekerasan politik kurang dari dua minggu menjelang pemilihan paruh waktu AS pada 8 November 2022, yang akan memutuskan kendali DPR dan Senat.

Pemilu paruh waktu kali ini terjadi di tengah iklim politik AS yang paling tajam dan terpolarisasi dalam beberapa puluh tahun terakhir.

Nancy Pelosi (82) dari Partai Demokrat berada di urutan kedua dalam garis suksesi konstitusional kepresidenan AS. Ia sedang di Washington pada saat serangan.

Pelosi langsung terbang ke San Francisco untuk menemui suaminya. Sebanyak tiga SUV berwarna gelap yang diyakini milik petugas keamanan khusus terlihat diparkir pada Minggu (30/10/2022) beserta mobil patroli polisi kota di luar Rumah Sakit Umum Zuckerberg San Francisco, tempat Paul Pelosi dirawat.

Baca juga: AS Dihantui Ancaman Kekerasan Ekstremis Pasca Serangan ke Suami Ketua DPR Nancy Pelosi

Paul Pelosi Jr, putra pasangan itu, juga berada di rumah sakit. Saat ditanya oleh seorang reporter untuk kabar terbaru ayahnya dia menjawab, "Sejauh ini, sangat baik."

Presiden AS Joe Biden ketika berbicara kepada wartawan di Wilmington, Delaware, pada Minggu (30/10/2022) berkata bahwa dia mengetahui suami Pelosi jauh lebih baik kondisinya, dan serangan itu tampaknya ditujukan untuk Nancy.

Polisi mengidentifikasi pria yang ditangkap di tempat kejadian sebagai David DePape (42). Dia juga dibawa ke rumah sakit San Francisco.

Catatan sheriff secara online menunjukkan dia pernah ditahan karena dicurigai melakukan percobaan pembunuhan, penyerangan dengan senjata mematikan, pelecehan terhadap orang tua, perampokan, dan beberapa kejahatan lainnya.

Tuntutan resmi akan diajukan pada Senin (31/10/2022), dan dakwaannya diperkirakan jatuh pada Selasa (1/11/2022), menurut kantor kejaksaan San Francisco.

Kepala Polisi San Francisco William Scott dalam jumpa pers pada Jumat (28/10/2022) malam menyampaikan, detektif polisi dibantu oleh agen FBI belum menentukan apa yang memicu serangan di rumah Nancy Pelosi tetapi mereka tahu ini bukan tindakan acak.

Baca juga: Suami Ketua DPR AS Dihukum Penjara dan Denda Rp 100 Juta, Mengaku Mabuk saat Berkendara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Mungkinkah Uni Eropa Memutus Hubungan dengan Presiden Putin?

Mungkinkah Uni Eropa Memutus Hubungan dengan Presiden Putin?

Internasional
Meski Perundingan Berlangsung, Israel Tetap Serang Jalur Gaza

Meski Perundingan Berlangsung, Israel Tetap Serang Jalur Gaza

Global
Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com