KYIV, KOMPAS.com - Kota Kherson di selatan Ukraina yang baru-baru ini dibebaskan terkena serangan mortir dan artileri hebat dari pasukan Rusia di seberang sungai Dnipro.
Di sisi lain, Kremlin menolak rencana perdamaian Ukraina, menuntut Kyiv menerima aneksasi empat wilayahnya.
Dilansir dari Reuters, Kherson tetap berada di bawah pengeboman dari pasukan Rusia yang mundur ke tepi timur sungai ketika kota itu direbut kembali dalam kemenangan besar bagi Ukraina bulan lalu.
Baca juga: Jurnalis Kashmir Dilarang Terima Pulitzer di AS, Reuters: Jurnalis Seharusnya Bebas
Pada hari Rabu (28/12/2022), penembakan menghantam sayap bersalin sebuah rumah sakit, meskipun tidak ada yang terluka, menurut Kyrylo Tymoshenko, wakil kepala staf Presiden Volodymyr Zelensky.
Staf dan pasien dipindahkan ke tempat penampungan, kata Tymoshenko dalam sebuah posting di Telegram.
"Itu menakutkan ... ledakan mulai tiba-tiba, gagang jendela mulai robek ... oh, tangan saya masih gemetar," kata Olha Prysidko, seorang ibu di wilayah itu.
"Ketika kami sampai di ruang bawah tanah, penembakan belum selesai. Tidak semenit pun," tambahnya.
Baca juga: Serangan Terbaru Rusia Tak Mengendor, Kherson Terombang-ambing
Moskwa sendiri telah berulang kali membantah menargetkan warga sipil.
Zelensky, dalam sebuah pidato video, mengimbau warga Ukraina untuk memeluk orang yang dicintai, memberi tahu teman bahwa mereka menghargai mereka, mendukung rekan kerja, berterima kasih kepada orang tua mereka, dan lebih sering bersukacita dengan anak-anak mereka.
"Kami tidak kehilangan kemanusiaan kami, meskipun kami telah mengalami bulan-bulan yang mengerikan," katanya.
"Dan kami tidak akan kehilangannya, meski ada tahun yang sulit di depan."
Baca juga: Serangan Membabi-buta di Kherson, Zelensky: Rusia Membunuh demi Kesenangan
Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari. Kyiv dan sekutu Baratnya mengecam tindakan Rusia sebagai perampasan tanah gaya imperialis.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyebutnya sebagai "operasi militer khusus" untuk mendemiliterisasi tetangganya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.