BEIJING, KOMPAS.com - Presiden China Xi Jinping mendesak para pejabat untuk mengambil langkah-langkah ekstra untuk melindungi nyawa pada Senin (26/12/2022).
Hal itu disampaikannya dalam pidato publik pertamanya tentang pandemi, sejak Beijing secara dramatis melonggarkan kebijakan nol Covid China yang ketat bulan ini.
Dia mengatakan kampanye kesehatan bangsa harus lebih terarah, dan pihak berwenang harus membimbing masyarakat dalam mengembangkan kebiasaan kebersihan pribadi yang baik, menurut Kantor Berita resmi Xinhua.
“Saat ini, pencegahan dan pengendalian Covid-19 di China menghadapi situasi baru dan tugas baru,” kata Xi dalam sebuah arahan, menurut stasiun penyiaran negara CCTV.
Baca juga: Mungkinkah Lonjakan Kasus Baru Covid-19 di China Picu Mutasi Baru?
Pemimpin berusia 69 tahun itu pun mendesak pejabat dan warga “Negeri Tirai Bambu” untuk meluncurkan kampanye kesehatan patriotik dengan cara yang lebih tepat sasaran.
“Perkuat garis pertahanan komunitas untuk pencegahan dan pengendalian epidemi, dan lindungi nyawa, keselamatan, dan kesehatan masyarakat secara efektif,” tambahnya.
Perdana Menteri Li Keqiang juga mendesak upaya untuk memastikan negara memenuhi permintaan perawatan medis dan persediaan pencegahan infeksi virus Covid-19, kata Xinhua dilansir dari Strait Times.
China telah membongkar kebijakan nol Covid untuk menekan penyebaran virus sejak awal pandemi, sejak itu infeksi menyebar luas di negara berpenduduk 1,4 miliar itu.
Media pemerintah mendesak warga untuk mengambil tanggung jawab utama atas kesehatan mereka sendiri di tengah wabah massal.
Pada Minggu (25/12/2022), Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan akan berhenti menerbitkan data pengawasan harian Covid-19. Akibatnya, akan sulit melacak penyebaran virus di negara itu kedepannya.
Baca juga: 3 Tahun Covid-19, Singapura Kembali Gelar Pesta Tahun Baru di Marina Bay
Komisi itu pun memperkirakan, infeksi harian Covid-19 China mungkin telah mencapai 37 juta dalam satu hari minggu lalu. Hal itu terungkap berdasarkan risalah dari pertemuan internal yang dikonfirmasi oleh orang-orang yang terlibat dalam diskusi.
Jika akurat, angka tersebut akan melampaui rekor global harian sebelumnya yang mencapai sekitar 4 juta, yang tercatat pada Januari.
Covid-19 China kemungkinan memiliki 1 juta infeksi dan 5.000 kematian akibat virus setiap hari. Diperkirakan menjadi wabah terbesar yang pernah ada di dunia, menurut laporan Bloomberg News sebelumnya, mengutip sebuah penelitian.
Negara tersebut perlu memastikan ketersediaan fasilitas medis untuk kasus Covid-19 yang parah dan pemeliharaan ketertiban medis normal selama Tahun Baru dan Festival Musim Semi, menurut laporan terpisah Xinhua, mengutip pemberitahuan pemerintah pusat tentang pengaturan kerja selama liburan.
Baca juga: Di Tengah Ledakan Kasus Covid-19, Komisi Kesehatan China Setop Umumkan Data Harian
View this post on Instagram
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.