Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Landa Ibu Kota Republik Demokratik Kongo, 100 Penduduk Tewas

Kompas.com - 14/12/2022, 06:32 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KINSHASA, KOMPAS.com – Banjir melanda ibu kota Republik Demokratik Kongo, Kinshasa pada Selasa (13/12/2022) dan menyebabkan sekitar 100 orang tewas.

Ini termasuk bencana banjir terburuk yang pernah terjadi dalam beberapa tahun terakhir setelah hujan sepanjang malam, menurut televisi pemerintah.

Jalan-jalan utama di pusat Kinshasa, sebuah kota berpenduduk sekitar 15 juta orang, terendam selama berjam-jam, dan jalur pasokan utama terputus.

Baca juga: Pesawat Hilang 3 Hari Ditemukan di Taman Nasional DR Kongo, Nasib Penumpang Tidak Diketahui

Televisi pemerintah Republik Demokratik Kongo mengatakan bahwa sekitar 100 orang tewas dalam banjir, saat pemerintah mengumumkan masa berkabung nasional selama tiga hari.

Sebelumnya, kepala Polisi Kota Kinshasa Jenderal Sylvano Kasongo mengatakan kepada AFP, bahwa jumlah korban sementara mencapai sedikitnya 55 orang, terkonsentrasi terutama di lokasi lereng bukit di mana terjadi tanah longsor.

Reporter AFP menyaksikan sendiri ada sembilan penduduk dalam satu keluarga, termasuk anak-anak yang meninggal setelah rumah mereka runtuh di distrik Binza Delvaux.

"Kami terbangun sekitar pukul 04.00 (03.00 GMT) karena air masuk ke dalam rumah," kata kerabat dari keluarga tersebut.

"Kami menguras airnya, dan berpikir bahwa tidak ada lagi bahaya, kami kembali ke dalam rumah untuk tidur dan kami basah kuyup," tambahnya.

Baca juga: Konser Berubah Tragedi di Kongo, 11 Tewas Berdesakan di Stadion Melebihi Kapasitas

Keluarga itu kembali ke tempat tidur dan tepat setelah itu tembok rumah runtuh.

Ibu Kota Kinshasa telah melihat masuknya populasi besar dalam beberapa tahun terakhir.

Banyak tempat tinggal adalah rumah kumuh yang dibangun di lereng yang rawan banjir dan kota ini menderita drainase dan saluran pembuangan yang tidak memadai.

Longsor besar terjadi di distrik perbukitan Mont-Ngafula, menutupi National Highway 1, rute pasokan utama yang menghubungkan ibu kota dengan Matadi, pelabuhan lebih jauh di bawah Sungai Kongo dan jalan keluar penting ke Samudera Atlantik.

Perdana Menteri Republik Demokratik Kongo Jean-Michel Sama Lukonde mengatakan kepada wartawan di tempat kejadian bahwa sekitar 20 orang di sana tewas ketika rumah-rumah tersapu.

"Pencarian terus dilakukan untuk mencari korban selamat," katanya.

Dia memberi tahu, jalan raya harus dibuka kembali untuk lalu lintas kendaraan kecil pada hari berikutnya, tetapi bisa memakan waktu "tiga atau empat hari" untuk truk.

Menurut Lukonde jalan-jalan di distrik pemerintah kelas atas Gombe juga terendam.

Kawasan yang menampung kementerian dan kedutaan itu biasanya terhindar dari masalah.

Baca juga: Indonesia dan Kongo Diajak Bentuk Aliansi Negara Hutan Hujan oleh Capres Brasil, Bagaimana Tanggapannya?

Bencana sekarang akhirnya memengaruhi daerah lain di Kinshasa seperti terkait pembuangan limbah dan pasokan listrik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com