Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibebaskan AS, Makelar Senjata Rusia Langsung Bergabung dengan Partai Ultranasionalis

Kompas.com - 13/12/2022, 22:15 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

MOSKWA, KOMPAS.com - Setelah bebas dalam pertukaran tahanan Amerika Serikat (AS) yang kontroversial, makelar senjata Rusia Viktor Bout bergabung dengan partai ultranasionalis pro-Kremlin, Partai Demokrat Liberal Rusia (LDPR).

Dalam sebuah video yang diunggah online, pemimpin LDPR Leonid Slutsky berterima kasih kepada Bout (55 tahun), karena telah menjadi anggota "partai politik terbaik di Rusia saat ini."

Pria yang dijuluki "pedagang maut" itu dijatuhi hukuman 25 tahun penjara pada 2011 oleh AS.

Baca juga: Siapa Viktor Bout? Sang Pedagang Maut yang Jadi Bagian dari Kesepakatan Pertukaran Tahanan AS-Rusia

Namun pekan lalu, dia ditukar dengan bintang bola basket AS Brittney Griner (32 tahun).

Griner (32 tahun), ditangkap di bandara Moskwa pada Februari karena memiliki minyak ganja dan bulan lalu dia dikirim ke penjara.

Agennya, Lindsay Kagawa Colas mengatakan kepada ESPN bahwa Griner memulai latihan ringan untuk pertama kalinya dalam hampir 10 bulan pada Minggu (11/12/2022).

Meski demikian sang agen tidak dapat memastikan apakah atlet yang saat ini berada di kota San Antonio itu akan melanjutkan karir olahraganya di Women's National Basketball Association (WNBA).

Dalam video LDPR yang dipublikasikan pada Senin (12/12/2022), Bout terlihat berdiri di atas panggung bersama Slutsky dan anggota partai terkemuka lainnya.

Slutsky mengatakan bahwa Bout menghabiskan "tahun-tahun yang panjang" di penjara, tetapi "hari ini dia bersama kita."

"Kami akan mengembalikan semua orang yang bermasalah di luar tanah air kami," sumpahnya sebagaimana dilansir BBC pada Senin (12/12/2022).

Baca juga: Brittney Griner, Bintang Bola Basket AS, Dapat Perpanjangan Penahanan di Rusia

Sementara itu, Bout mengatakan saat ini dia tidak berencana mencalonkan diri dalam pemilihan apa pun, lapor kantor berita Rusia Ria Novosti.

LDPR didirikan pada awal 1990-an oleh mendiang Vladimir Zhirinovsky. Dia menjadi terkenal karena perilakunya yang eksentrik dan komentarnya yang mengkhawatirkan, termasuk tuntutan berulang agar Moskwa menggunakan senjata nuklir.

Selama tahun-tahun pertama di Rusia pasca-Soviet, partai tersebut merupakan pesaing kekuasaan yang sangat berpengaruh.

Kini mereka dilihat oleh banyak orang sebagai pengawal setia kepada Kremlin dalam isu-isu utama, seperti invasi besar-besaran ke Ukraina.

Ini bukan pertama kalinya LDPR merekrut tokoh-tokoh terkenal di pusat skandal internasional besar.

Pada 2007, agen keamanan Rusia Andrei Lugovoi juga bergabung dengan LDPR setelah melarikan diri dari London. Dia menjadi buronan Inggris karena dicurigai meracuni mantan mata-mata Rusia Alexander Litvinenko.

Dia sekarang menjadi anggota Duma Negara, majelis rendah parlemen Rusia.

Baca juga: Zelensky Minta Rusia Mundur Saat Natal Tahun Ini

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com