Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Akan Ciptakan Senjata Penghancur Terkuat untuk Lawan Musuhnya

Kompas.com - 12/12/2022, 08:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.comRusia akan meningkatkan produksi senjata penghancur paling kuat untuk melindungi diri dari musuhnya di Eropa, AS, dan Australia.

Hal tersebut disampaikan mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev pada Minggu (11/12/2022) melalui aplikasi perpesanan Telegram.

“Kami meningkatkan produksi alat penghancur yang paling kuat. Termasuk yang berdasarkan prinsip-prinsip baru,” kata Medvedev di Telegram, sebagaimana dilansir AFP.

Baca juga: Drone Rusia Hancurkan Jaringan Listrik di Odesa, 1,5 Juta Orang Tanpa Listrik

Dia menambahkan, para musuh Rusia sedang merongrong Moskwa tak hanya di Ukraina.

“Di Eropa, Amerika Utara, Jepang, Australia, Selandia Baru, dan banyak tempat lain yang berjanji setia kepada Nazi,” klaim Medvedev.

Medvedev, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia, tidak memberikan senjata penghancur paling kuat yang dia maksud tersebut.

Baca juga: Ukraina Terkini: Rusia Sebut Sedang Produksi Senjata Paling Kuat

Di sisi lain, Presiden Rusia Vladimir Putin berulang kali mengatakan bahwa Rusia telah mengembangkan jenis senjata baru.

Senjata yang dimaksud Putin termasuk senjata hipersonik yang dia banggakan dapat menghindari semua sistem pertahanan rudal yang ada.

Sejak Putin mengirim pasukannya menyerang Ukraina pada 24 Februari, Medvedev kerap menggunakan media sosial untuk membuat unggahan yang “bombastis”.

Baca juga: Rusia Disebut Ingin Ubah Ukraina Seperti Belarusia

Pada Jumat (9/12/2022), Putin menuturkan bahwa Rusia dapat mengubah doktrin militernya dengan memperkenalkan kemungkinan serangan pendahuluan untuk melucuti senjata musuh.

AFP melaporkan, senjata yang dimaksud tersebut bisa saja mengarah pada nuklir.

Putin juga mengeklaim bahwa rudal jelajah dan senjata hipersonik Rusia lebih modern dan bahkan lebih efisien daripada milik AS.Baca juga: Putin: Rusia Mampu Adopsi Konsep Serangan Pendahuluan AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com