Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Grant Wahl, Wartawan Sepak Bola Ternama AS Meninggal Dunia Saat Meliput Piala Dunia Qatar

Kompas.com - 11/12/2022, 09:16 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON, KOMPAS.com - Wartawan sepak bola ternama Amerika Serikat (AS) Grant Wahl meninggal dunia pada Jumat (10/12/2022) setelah pingsan saat meliput pertandingan Piala Dunia di Qatar.

US Soccer mengatakan "berduka mengetahui" kematian Grant Wahl.

Sementara istrinya yang menanggapi pernyataan US Soccer di Twitter, mengatakan dia "sangat terkejut".

Penyelenggara Piala Dunia Qatar, Komite Tertinggi untuk Pengiriman dan Warisan (SC), memberikan penghormatan kepada "kecintaan Wahl yang besar pada sepak bola" dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga, teman, dan kolega medianya.

Baca juga: Pelajaran dari Tim Samurai Biru di Piala Dunia 2022

Sebelumnya pada Jumat (9/12/2022), mantan penulis olahraga Sports Illustrated yang pindah ke platform penerbitan online Substack itu masih berkicau di Twitter tentang pertandingan Belanda vs Argentina.

Agennya, Tim Scanlan, mengatakan kepada Reuters bahwa Wahl "tampaknya mengalami rasa sakit akut di awal perpanjangan waktu" pada pertandingan perempat final.

Scanlan mengatakan sejumlah upaya dilakukan untuk menghidupkan kembali Wahl di ruang media, sebelum dia dibawa ke rumah sakit setempat, di mana dia dipastikan meninggal.

"Kami menghubungi Kedutaan Besar AS dan otoritas lokal terkait untuk memastikan proses pemulangan jenazah sesuai dengan keinginan keluarga," kata juru bicara SC dilansir dari Reuters pada Sabtu (10/12/2022).

Kantor media internasional Qatar tidak segera menanggapi permintaan komentar.

"Semua orang emosional dan itu benar-benar traumatis," kata Scanlan.

Baca juga: Jepang dan Falsafah Hidup yang Melampaui Piala Dunia

"Dia adalah advokat sejati untuk olahraga pria dan wanita, dan benar-benar sangat peduli dengan olahraga. Dia empatik dan benar-benar seorang penulis yang brilian."

Turut menyampaikan belasungkawa, Presiden badan sepak bola dunia FIFA Gianni Infantino mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "kecintaan Wahl pada sepak bola sangat besar dan laporannya akan dirindukan oleh semua orang yang mengikuti pertandingan global".

Insiden di Qatar

Wahl mengatakan pada akhir November dia dihentikan sebentar di titik pemeriksaan keamanan stadion Piala Dunia ketika dia mencoba masuk sambil mengenakan kemeja pelangi untuk mendukung komunitas LGBTQ.

Di Qatar, hubungan sesama jenis adalah ilegal.

Dia mengatakan petugas keamanan Piala Dunia melarangnya masuk ke pertandingan pembuka Amerika Serikat (AS) melawan Wales di Stadion Ahmad Bin Ali di Al Rayyan dan memintanya melepas bajunya.

Wahl menulis pada Senin (5/12/2022) bahwa dia telah mengunjungi rumah sakit saat berada di Qatar.

"Saya tidak mengidap Covid (saya melakukan tes secara teratur di sini), tetapi saya pergi ke klinik medis di pusat media utama hari ini, dan mereka mengatakan saya mungkin menderita bronkitis," tulisnya di Substack.

Baca juga: Pengunjung Piala Dunia Qatar Hanya 765.000, Kurang dari Target 1,2 Juta Orang

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan di Twitter bahwa departemen tersebut telah menjalin komunikasi yang erat dengan keluarga Wahl.

"Kami terlibat dengan pejabat senior Qatar untuk memastikan keinginan keluarganya terpenuhi secepat mungkin," kata Price.

Komunitas sepak bola AS langsung berbagi kesedihan atas berita tersebut.

"Dia adalah orang yang baik dan perhatian, yang hasratnya terhadap sepak bola dan dedikasinya terhadap jurnalisme tidak terukur," kata Komisaris Major League Soccer Don Garber.

"Ini sangat menyedihkan," kata pemenang Piala Dunia dua kali Megan Rapinoe di Twitter. "Semua cinta untuk keluarganya dan orang-orang terkasih."

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com